Tersingkir Secara Terhormat, Timnas Indonesia U-17 Torehkan Sejarah di Piala Dunia 2025
Tersingkir Secara Terhormat, Timnas Indonesia U-17 Torehkan Sejarah di Piala Dunia 2025--
HARIANMUBA.DISWAY.ID, – Langkah Timnas Indonesia U-17 di Piala Dunia U-17 2025 memang harus terhenti di fase grup, namun semangat juang dan pencapaian mereka justru meninggalkan jejak sejarah baru bagi sepak bola nasional.
Meskipun gagal melaju ke babak 32 besar, skuad muda asuhan Nova Arianto berhasil menorehkan kemenangan pertama Indonesia di ajang Piala Dunia U-17 — pencapaian yang belum pernah diraih sebelumnya.
“Nova sudah sangat luar biasa, perjuangannya patut diapresiasi,” ujar Ketua Badan Tim Nasional (BTN) PSSI, Sumardji, Rabu (12/11).
Nasib Garuda Muda dipastikan usai hasil imbang antara Paraguay vs Republik Irlandia di Aspire Zone, Selasa malam, yang membuat posisi Indonesia turun ke peringkat ke-10 klasemen tim peringkat ketiga terbaik.
BACA JUGA:Kapolres Muba Turun Langsung Atur Lalu Lintas Saat Terjadi Kemacetan di Sekitar SPBU Jalan Merdeka
BACA JUGA:Viral karena Macet Panjang, Pengelola Tol Kayuagung–Palembang Minta Maaf
Sementara kekalahan Arab Saudi dari Mali memberi jalan bagi Meksiko untuk melangkah ke fase gugur.
Namun, meski tersingkir, publik Indonesia justru memberikan aplaus dan dukungan luar biasa. Bukan karena hasil akhir, tetapi karena performa dan mental juang para pemain muda yang tampil disiplin, berani, dan penuh determinasi.
Pelatih Nova Arianto menegaskan bahwa hasil ini bukan akhir, melainkan awal dari perjalanan panjang menuju masa depan sepak bola Indonesia yang lebih cerah.
“Kemenangan itu jadi bahan bakar mental buat anak-anak untuk terus maju. Mereka sudah membuktikan punya nyali di level dunia,” ungkap Nova dengan nada optimis.
BACA JUGA:Atlet Taekwondo D’Rajo Persembahkan 15 Medali untuk Muba di Porprov Sumsel XV
BACA JUGA:Setelah Perbaikan Jembatan, Jalan Talang Siku Keluang Kembali Ramai Dilintasi Kendaraan Besar
Di bawah kepemimpinan Nova, tim muda Garuda menunjukkan perkembangan signifikan dari segi strategi, karakter bermain, dan mental bertanding. Para pemain tampil lebih tenang menghadapi tekanan, menunjukkan kedewasaan taktik di setiap pertandingan.
Sementara itu, Sumardji menilai bahwa BTN melihat turnamen ini sebagai proses pembelajaran penting, bukan sekadar hasil di papan skor.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber: