SANGA DESA – Meski harga Kelapa Sawit saat ini sudah mulai membaik, tetapi hal tersebut rupanya tidak serta-merta membuat para petani berbahagia. Pasalnya, kenaikan harga jual Tandan Buah Segar (TBS) Kelapa Sawit juga diikuti oleh naiknya harga Bahan Bakar Minyak (BBM).
Pantauan di lapangan, harga TBS saat ini sudah menyentuh angka yaitu Rp 1.100 perkilogram. Harga ini naik sebesar Rp 200,- jika dibandingkan harga TBS pada akhir bulan lalu yang hanya berada di angka Rp 900 perkilogram.
“Alhamdulillah saat ini harga sawit terus naik dan terbilang sudah cukup tinggi. Bahkan boleh dikatakan ini harga yang paling tinggi selama tiga bulan belakangan,” ujar Arjuna (47) petani kelapa sawit, warga Kelurahan Ngulak I Kecamatan Sanga Desa.
Namun menurutnya, kenaikan harga ini juga diikuti dengan kenaikan biaya operasional akibat naiknya harga bahan bakar minyak.
"Meski harga sawit mahal, tapi harga BBM juga ikut naik, sehingga biaya angkut hasil panen juga ikut membengkak. Disisi lain harga kebutuhan pokok pasti dalan waktu dekat juga akan ikut naik. Jadi kalau dihitung-hitung sama saja bohong, harga sawit naik tapi harga kebutuhan juga naik," ujarnya.
Sementara itu salah seorang pengepul TBS Kelapa Sawit Edi (50) warga Desa Ngunang saat dibincangi membenarkan bahwa saat ini harga sawit kembali naik.
“Dalam satu minggu terakhir harga jual sawit sudah dua kali naik dari yang awalnya Rp 900 perkilogram naik jadi Rp 1.000 perkilogram. Kemudian kemarin naik lagi sebesar Rp 100, sehingga menjadi Rp 1100 perkilogram. Sedangkan untuk harga ditingkat pabrik saat ini berada diangka Rp 1620 perkilogram,” jelasnya. (ren)