SANGA DESA, HARIANMUBA.COM, – Plastik bekas seperti bungkus sabun cair atau bungkus kopi instan bagi sebagian orang mungkin hanya dianggap sebagai sampah.
Namun ditangan Leni (31) sampah tersebut dapat disulap menjadi barang cantik yang bernilai jual.
Bungkus-bungkus sabun cair serta kopi instan tersebut oleh tangan kreatif nya di olah dan dianyam menjadi tas dengan bentuk yang cantik. Selama satu tahun terakhir Leni selalu rutin menerima pesanan dari masyarakat, yang merupakan tetangga nya untuk mengolah sampah plasstik menjadi tas atau keranjang.
Dari hasil membuat tas dari sampah plastik tersebut ia pun memperoleh upah sebesar Rp 30 ribu untuk setiap satu buah tas.
“Upah yang saya minta hanya Rp 30 ribu untuk satu tas, itu jika bahan baku nya semua dari pelanggan. Jika bahan baku bungkus plastiknya dari saya itu saya minta Rp 50 ribu per satu buah tas,” ungkapnya.
Untuk menyelesaikan proses pembuatan satu buah tas atau keranjang, ia mengaku membutuhkan waktu hingga tiga hari.
“Satu hari itu menyiapkan bahan nya, plastik-plastik bahan tersebut harus dicuci bersih terlebih dahulu, lalu dijemur, kemudian dibelah dua. Proses penyiapan bahan ini memakan waktu satu hari. Selanjutnya untuk menganyam itu butuh waktu dua hari,” jelasnya.
Dalam seminggu menurutnya ia kerap memperoleh pesanan satu hingga dua buah tas dari masyarakat sekitar Kelurahan Ngulak I Kecamatan Sanga Desa.
“Ya, tidak tentu kadang seminggu ada satu atau dua, kadang tidak ada sama sekali. Membuat tas ini jadi sampingan saja, kalau dihitung-hitung hasilnya cukup lumayan juga. Apalagi ditengah kondisi harga karet yang rendah saat ini,” tuturnya.
Terakhir ia pun berharap bisa ada bantuan untuk usaha pembuatan tas dari sampah plastik yang ia jalani tersebut.
Sementara itu Hartika (43) mengaku senang degan tas hasil buatan Leni Ia mengatakan bahwa hasilnya rapi dan juga cantik. “Selain itu kondisi tas nya juga cukup kuat. Kalau belanja di pasar itu bisa membawa hingga 5 kg belanjaan,” katanya. (ren)