Berdasarkan postingannya, Luhut juga menjelaskan, belajar dari pengalaman tahun 2015 lalu yang terjadi di Indonesia, El Nino berpotensi menyebabkan dampak kekeringan yang luas dan juga kebakaran hutan dan lahan di beberapa daerah di Brebes.
Luhut juga mengatakan, dampak yang disebabkan El Nino juga berpengaruh terhadap inflasi Indonesia, dikarenakan besarnya kontribusi inflasi pangan terhadap inflasi keseluruhan.
BACA JUGA:Bayi Sering Panas Saat Tumbuh Gigi, Ini Penjelasannya
BACA JUGA:BMKG Ungkap 5 Penyebab Suhu Panas Ekstrim di Indonesia Akhir-Akhir Ini
Hal ini terjadi karena diperkirakan 41 persen lahan padi mengalami kekeringan ekstrim.
Parahnya, jika melihat Data World Food Programme, bahwa tiga dari lima rumah tangga kehilangan pendapatan akibat kekeringan, dan 1 dari 5 rumah tangga harus mengurangi pengeluaran untuk makanan akibat kekeringan.
“Mari kita semua tetap waspada dan saling menjaga di masa masa sulit seperti ini, sehingga kerugian yang terjadi akibat peralihan cuaca bisa kita reduksi berÀsama demi kemaslahatan masyarakat Indonesia seluruhnya,” tutup Luhut. (**)