“Tidak tahu kenapa dia rekam saya. Katanya, ku viralke kau,” beber Ratema.
BACA JUGA:Intip Kecanggihan Jet Tempur Rafale Adal Prancis yang Baru Dibeli Indonesia
BACA JUGA:Pj Bupati Apriyadi Dapat Kaos Republik Ngapak
Ratema tidak senang direkam. Dia melompat untuk merebut Hp dari tangan oknum dokter itu. Tapi tidak berhasil.
“Saya tidak sengaja pegang baju dia, kancingnya putus. Saat itulah dia langsung pukul hidung saya. Setelah itu saya pingsan. Dibawa rekan ke UGD. Batang hidung saya masih bengkak dan memar,” tambahnya.
Usai dapat pengobatan, Ratema menelepon suaminya. Suaminya tambah tidak terima. Lalu melaporkan kejadian itu ke Polres OKU Selatan.
“Sampai saat ini saya masih merasa takut, trauma. Saya putuskan untuk tidak bekerja dulu, sambil menunggu proses hukum berjalan,” tegasnya.
BACA JUGA:BSI: Data & Dana Aman, Nasabah dapat Bertransaksi secara Aman
Pemilik kantin, Wiwin, merasa kasihan dengan yang dialami Ratema.
“Kejadian itu benar dalam rumah ini (merangkap kantin). Tiba-tiba ribut omongan. Dokter itu memukul pakai tangan ke arah hidung korban, sampai terduduk. Tidak lama itu korban pingsan,” bebernya.
Hanya saja, Kepala Puskesmas Buay Rawan, Samsidar yang coba dikonfirmasi, nomor ponselnya tidak aktif.
Terpisah, Kapolres OKUS AKBP Indra Arya Yudha SIK MH, melalui Kasat Reskrim AKP Biladi Ostin SH SKom, memembenarkan adanya laporan kasus dugaan penganiayaan tersebut.
BACA JUGA:Terus Dikritik, Akhirnya Perusahaan Baru Benahi Jalan Macan Sakti
“Baru kami terima (laporannya), akan dikaji dan proses dulu,” ulasnya.