“Intinya SOP untuk pasien yang akan melahirkan semua sudah benar dijalankan,” tambah Tasman.
Pasien atas nama Tika masuk pukul 22.30 WIB, lalu ditangani hingga pukul 01.00 WIB pecah ketuban.
Pukul 04.00 WIB dicek pembukaan sudah lengkap dan kondisi pasien normal.
Lalu hingga pukul 05.00 WIB tidak ada kemajuan persalinan.
“SOP nya memang harus dibantu dulu siapa tahu ada kemajuan untuk melahirkan, ternyata memang tidak ada kemajuan sama sekali akhirnya petugas memutuskan untuk dirujuk ke Lubuklinggau,” kata Tasman.
BACA JUGA:Bank Sampah Lilin, Ajak Fatayat NU Aktifkan Bank Sampah
Namun secara etika pelayanan, petugas mereka juga mengakui ada khilaf dengan tidak melayani secara baik sehingga komunikasi dengan keluarga pasien kirang baik.
“Ya petugas kita mengakui mereka agak ketus, mengakui juga sempat bilang mau tidur karena menurut mereka tak ada hal yang gawat dan bisa ditunggu. Pasien kondisinya normal. Namun untuk kelalaian ini mereka sudah meminta maaf. Dan ini tetap menjadi catatan kami,” tegasnya.
Selain itu, kata Tasman, jalan yang jelek juga menjadi kendala saat membawa pasien ke Lubuklinggau.
“Selama di Puskesmas Pauh si pasien baik-baik saja. Sampai di Kecamatan Karang Jaya pasien tiba-tiba kejang, makanya oleh petugas mampir ke Puskesmas Karang Jaya,” ceritanya.
BACA JUGA:Alami Kerusakan Jaringan, PLN di Babat Supat dan Sebagian Sungai Lilin Padam Sejak Siang
BACA JUGA:Cegah Karhutbulah, BPBD Muba Gelar Sosialisasi
“Di sana ditangani, diberi oksigen. Setelah semua stabil baru diberangkatkan lagi ke RS Ar Bunda Lubuklinggau. Tiba di rumah sakit, sekitar 5 menit dapat tindakan, pasien meninggal dunia,” ungkapnya.