Tol Kapalbetung ini akan mengintegrasikan konektivitas kawasan, memperlancar arus distribusi barang dari pusat industri di koridor Palembang – Jambi.
BACA JUGA:Forum Pembina Adat Solid Kawal Pj Bupati Apriyadi Mahmud, Jaga Kondusifitas di Muba
BACA JUGA:Forum Pembina Adat Solid Kawal Pj Bupati Apriyadi Mahmud, Jaga Kondusifitas di Muba
Penyelesaian Tol Kapalbetung akan melengkapi struktur jaringan koridor utama JTTS sepanjang 2.121 km dari Bakauheni hingga Aceh.
Jalan tol ini memiliki tujuh simpang susun (SS), yakni SS SP Padang, SS Jejawi, SS Kramasan, SS Gandus, SS Sungai Rengas, SS Pulau Rimo.
SS Pangkalan Balai Tol Kapal Betung melintasi empat wilayah, yakni Kabupaten Ogan Komering Ilir, Kabupaten Ogan Ilir, Kabupaten Banyuasin, serta Kota Palembang.
Pembangunan Tol Kapalbetung dilaksanakan oleh Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) PT Waskita Sriwijaya Tol, cucu usaha WSKT, dengan total investasi sebesar Rp22,17 triliun.
BACA JUGA:Hadiri Muscab VI, Pj Bupati Apriyadi Ajak Kader Pemuda Pancasila Bangun Sinergi
Adapun sejauh ini progres konstruksi secara keseluruhan Seksi 2B Kramasan – Musilindas dan Seksi 3 Musilindas – Betung 44,29 km, telah mencapai 58,91 persen. Rinciannya, progres konstruksi Seksi 2B mencapai 73,81 persen, dan Seksi 3 mencapai 43,09 persen.
Keduanya ditargetkan selesai konstruksi pada Agustus 2023 mendatang sehingga masyarakat sudah bisa melintasi Tol Kapalbetung secara penuh.
Proyek Jalan Tol Kayuagung - Palembang - Betung adalah bagian dari upaya pemerintah dalam meningkatkan aksesibilitas dan mobilitas di Pulau Sumatera.
Dengan adanya jalan tol ini, masyarakat di Sumatera Selatan akan merasakan sejumlah manfaat positif. Beberapa manfaat utamanya meliputi
BACA JUGA:Sudah Terbentang Ratusan Kilometer, Disinilah Awal Mula Pembangunan Tol Trans Sumatera
BACA JUGA:31 Siswa SD Negeri Tanjung Raya, Antusias Ikuti Simulasi ANBK
Pertama Pemangkasan Waktu Perjalanan Dengan kecepatan dan kelancaran lalu lintas yang ditawarkan oleh jalan tol, waktu perjalanan antar kota akan berkurang signifikan.