HARIANMUBA.COM,- Musim Kemarau, Usaha Cucian Motor Alami Penurunan Pendapatan.
Curah hujan yang rendah belakangan ini ternyata berdampak kepada para pelaku usaha cucian kendaraan bermotor (steam) di Kecamatan Sanga Desa.
Pasalnya, omset yang mereka peroleh menjadi berkurang akibat sedikitnya masyarakat yang menggunakan jasa cuci steam kendaraan.
Hal ini seperti diakui Supri, salah satu pemilik cucian steam di kelurahan Ngulak 1 kecamatan Sanga Desa kemarin (11/10).
BACA JUGA:Pemkab Muba Gelar Rapat Dengan Ditjen PLN, Bahas Penyediaan Listrik PT MEP
BACA JUGA:Inilah Perkembangan Pembangunan Seksi 1 Jogja Bawen, Mudahkan Akses ke Segitiga Emas
“Kalau cuaca cerah seperti ini memang agak sepi. Karena pemilik kendaraan langganan kami disini jadi jarang mencuci kendaraan mereka, sebab motor mereka tidak terlalu kotor, paling hanya berdebu saja. Beda dengan musim penghujan yang membuat motor bisa berkubang lumpur, jika keluar sebentar saja,” ungkapnya.
Menurutnya dibandingkan saat masih sering turun hujan pada awal bulan Maret lalu, saat ini terjadi penurunan sekitar 30 persen dari jumlah pelanggan saat musim penghujan.
“Saat musim hujan biasanya satu hari saya bisa mencuci hingga 30 motor. Namun sekarang 20 motor sehari saja itu sudah sangat rame,” ujarnya.
Hal yang sama juga diakui oleh pemilik Nansar, pemilik jasa cucian motor lain. Menurutnya penurunan saat musim kemarau ini normal terjadi.
BACA JUGA:Ada Wacana Perubahan Trase Tol Payakumbuh-Pangkalan Tahap Pertama, Ini Penyebabnya
BACA JUGA:Hindoli Cup Memasuki 8 Besar, Tuan Rumah Tim Pertama Memastikan Lolos
“Memang normal saja kalau kemarau seperti ini, karena pemilik kendaraan biasanya lebih cenderung memilih membersihkan sendiri kendaraan mereka. Sebab kotorannya hanya berupa debu saja, beda dengan saat musim penghujan yang kotorannya berupa lumpur, sehingga cukup merepotkan kalau mau di bersihkan sendiri.” tuturnya.