Mendapatkan visa ke Iran juga bisa menjadi perjalanan yang rumit. Pengunjung harus memiliki kode verifikasi sebelum mengajukan visa, yang dikeluarkan oleh Kementerian Luar Negeri Iran.
Namun, agen perjalanan resmi Iran harus mengajukan kode tersebut atas nama pengunjung. Meskipun demikian, dengan penggunaan eVisa, proses pembuatan visa turis ke Iran telah menjadi lebih mudah.
Namun, wisatawan asing tidak diizinkan masuk jika pernah berkunjung ke Israel dalam kurun waktu 6 bulan terakhir sebelum mengunjungi Iran.
BACA JUGA:Berikan Motivasi dan Penguatan Tupoksi, Lapas Sekayu Gelar Rapat Internal
4. Angola
Angola, yang terletak di benua Afrika, memiliki sejarah perang saudara dan kerusuhan politik yang telah menghalangi pariwisata.
Proses visa untuk Angola memakan waktu berhari-hari, bahkan berminggu-minggu, dan warga negara mana pun harus mengajukan permohonan di negara asal mereka.
Wisatawan juga memerlukan surat undangan dan bukti pemesanan hotel untuk mengajukan permohonan. Meskipun sejak tahun 2020 eVisa telah tersedia, mengunjungi Angola tetap menjadi tantangan.
5. Libya
Konflik dan ketidakstabilan pemerintahan di Libya membuat negara ini menjadi salah satu tempat yang sangat sulit dikunjungi oleh wisatawan.
BACA JUGA:Sedang Dalam Pembangunan, Inilah Prediksi Waktu Tempuh Jambi- Jakarta Jika Full Tol Trans Sumatera
Setelah Arab Spring pada tahun 2011, pariwisata di Libya hampir lumpuh karena konflik yang sedang berlangsung.
Memasuki Libya memerlukan paspor dan visa untuk semua warga negara, kecuali beberapa warga negara tertentu.
Saat ini, Libya tidak mengeluarkan visa turis, sehingga satu-satunya opsi adalah mengajukan visa bisnis dengan bantuan agen perjalanan.
Meskipun negara-negara ini mungkin sulit untuk dikunjungi, mereka sering kali menawarkan pengalaman yang unik dan tidak terlupakan bagi mereka yang berhasil mengatasi kendala dan menjelajahi wilayah-wilayah yang kurang umum dikunjungi ini.
BACA JUGA:7 Kabupaten Ini Diisukan Siap Bergabung, Bentuk Provinsi Sumatera Tengah