HARIANMUBA.COM,- Harga Jual Kopi Mengalami Kenaikan, Petani Kopi di OKU Selatan Justru Cemas, Apa Penyebabnya.
Kenaikan harga kopi seharusnya membuat para petani merasa senang dan tersenyum
Namun tidak bagi petani kopi yang ada di Kabupaten OKU Selatan, bahwa kenaikan harga terjadi diduga karena banyak petani kopi yang alami gagal panen.
Hal itu disebabkan kemarau panjang yang melanda tahun 2023.
BACA JUGA:Perluas Pengembangan Jargas, PT PGN Jalin Kerja Sama Dengan PT Patra Jasa
BACA JUGA:Sangat Disayangkan, Ratusan Formasi PPPK di OKU Kosong, Apa Penyebabnya?
Informasi terbaru yang diterima dari beberapa kecamatan, termasuk Desa Galang Tinggi dan Mekakau Ilir, harga jual kopi mencapai Rp 38.000 per kilogram.
Sementara itu, di Desa Negeri Batin, Kecamatan Buay Sandang Aji (BSA), harga kopi mencapai Rp 36.000 per kilogram, dan di Kisam Tinggi mencapai Rp 38.000 per kilogram.
Namun, kenaikan harga tersebut justru membuat cemas para petani, pengepul dan penampung kopi di OKU Selatan.
Karena akibat kejadian tersebut ada kemungkinan harga akan mengalami penurunan saat musim panen tiba.
BACA JUGA:Jelang Berakhir Libur Semester, Usaha Pangkas Rambut di Muba Kebanjiran Orderan
BACA JUGA:Genangan Air Depan Pasar Randik Sekayu Dikeluhkan Pengendara, Keluarkan Bau Tak Sedap
Salah satu petani kopi di Kecamatan Buay Sandang Aji, Kabupaten OKU Selatan, mengungkapkan hal tersebut sudah sering terjadi
Di mana ketika harga kopi naik saat mulai berbuah, namun justru harga turun drastis saat musim panen tiba.
"Sering terjadi, pas mulai berbuah harga sudah naik, begitu panen malah anjlok. Awal berbuah membuat kami semangat, namun saat panen justru harga murah," pungkasnya. (*)