Menurut Anies, persoalan kesehatan tidak bisa hanya dibebankan ke Kementerian Kesehatan dan Dinas Kesehatan.
BACA JUGA:Bakal Segera Bertarif, Inilah Jumlah Kendaraan yang Melintas di Tol Indralaya - Prabumulih Per Hari
Peran lintas sektoral juga harus berjalan agar terjadi kesinambungan dalam mengatasi masalah kesehatan.
"Jadi unsurnya adalah lintas sektoral supaya dana itu bukan hanya kepada dinas kesehatan tapi semua bidang yang terkait promotif-preventif," tandasnya.
Anies juga mengapresiasi pernyataan Prabowo yang membahas mengenai isu penyandang disabilitas.
Dia menambahkan, data terkait penyandang disabilitas harus lengkap dan komprehensif.
BACA JUGA:Pusing Hilangkan Bekas Jerawat? Coba Gunakan 3 Obat Ini
Katanya, membantu penyandang disabilitas merupakan kewajiban negara untuk memenuhi hak asasinya.
"Kita harus tahu berapa di mana penyandang disabilitas, dan disabilitasnya apa? Dan kita harus melihat bahwa membantu penyandang disabilitas itu bukan charity, tapi pemenuhan hak asasinya dan tanggung jawab negara," ujar Anies.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengusulkan rencana pelibatan sejumlah elemen dalam menangani isu penyandang disabilitas ini.
Selain itu, dia juga merencanakan anggaran yang cukup untuk memenuhi kebutuhan para penyandang disabilitas.
BACA JUGA:Pusing Hilangkan Bekas Jerawat? Coba Gunakan 3 Obat Ini
"Sekolah harus dimodifikasi maka dinas punya anggaran untuk modifikasi tidak membebani sekolah," ujar Anies.
Dia mengatakan setuju dengan ide untuk Prabowo meningkatkan kompetensi SDM Indonesia di bidang kesehatan. Namun menurutnya, harus melihat urgensi dari masalah yang ada.
Anies juga berjanji akan mensejahterakan guru dan dosen. Selain mengangkat 700 ribu guru honorer menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK), Anies juga akan memberikan beasiswa untuk anak guru dan dosen. (afi/air)