HARIANMUBA.COM,- Akses Darat Tergenang Air, Warga di Kecamatan Sanga Desa Ini Terpaksa Gunakan Transportasi Air.
Belakangan ini intensitas curah hujan di Muba dan beberapa kecamatan cukup tinggi tiap hari nya.
Imbasnya berpengaruh dengan kondisi infrastruktur jalan khususnya yang belum tersentuh aspal.
Seperti akses jalan menuju ke Desa Ulak Embacang Kecamatan Sanga Desa tergenang air.
BACA JUGA:Dinkominfo Muba Raih Kabupaten Terbaik Tiga Kontribusi Konten Audio Visual
BACA JUGA:Jelang Bulan Ramadhan, Warga Sungai Lilin Bersiap Jualan di Pasar Bedug
Hal ini membuat masyarakat terpaksa menggunakan transportasi air speedboat atau warga disana menyebutnya sekoci.
Adanya hal tersebut, tentu saja membuat masyarakat beprofesi sebagai penyedia layanan jasa transportasi Air yakni Speedboat atau Sekoci lebih diuntungkan, Karena Penumpang dalam setiap harinya ramai.
Sebagaimana diketahui sejak adanya Jembatan Muara Rawas yang ada di Desa Terusan perjalanan dari dan menuju Desa Ulak Embacang bisa ditempuh lewat jalur darat. Sehingga para penggiat jasa angkutan Skoci akan mengalami penurunan pendapatan.
“Kalau pada saat air sungai pasang dan musim penghujan seperti ini satu-satunya jalan menuju desa kami hanya menggunakan Sekoci ini," ungkap Pardin salahsatu penyedia jasa angkutan Sekoci saat dibincangi Sabtu 2 Maret 2024.
BACA JUGA:Tersambung Penuh Tol, Medan ke Ibukota Kabupaten Asahan Hanya 2,5 Jam
BACA JUGA:All New Yamaha NMax 160 2024, Skuter Matic Terbaru dengan Performa Unggulan dan Desain Memukau
"Jadi masyarakat mau tidak mau harus menggunakan Sekoci untuk pulang pergi dari dan menuju desa,” tambahnya.
Menurutnya saat musim hujan dan air sungai pasang dirinya bisa sampai dua kali pulang pergi mengangkut penumpang menuju desa Ulak Embacang.
“Ya, lumayan banyak penumpang kalau musim hujan gini, soalnya jalan darat saat ini tergenang air. Dalam sehari kadang-kadang bisa sampai dua kali angkut penumpang,” tuturnya.