Kabupaten OKU Miliki Beragam Jenis Objek Wisata, Menarik Untuk Dikunjungi

Kamis 18-04-2024,10:34 WIB
Reporter : Fiya
Editor : Dodi

Suatu pagi, sang putri mandi di muara Sungai Sumuhun dan saat itu melintas seorang pengembara bernama Serunting Sakti atau lebih dikenal dengan nama Si Pahit Lidah yang ingin sekali menyapa putri berparas cantik tersebut.

Tapi, kehadiran Serunting Sakti tidak diperhatikan oleh Putri Dayang Merindu, bahkan terkesan sombong, sehingga membuat pengembara sakti asal Sumatera Selatan tersebut mengutuk sang putri dan seluruh kerajaannya menjadi batu.

"Si Pahit Lidah ini adalah seorang tokoh pendekar sakti yang terkenal di Sumatera Selatan yang konon katanya setiap dia berucap akan terwujud, termasuk mengutuk apapun menjadi batu," kata Riswan, salah seorang warga sekitar. 

BACA JUGA:Ini Sejumlah Nama yang Bakal Maju di Pilkada Ogan Ilir

BACA JUGA:Baru Direhap Tahun 2023 Lalu Gunakan Dana Pokir Dewan, Atap Musollah di Desa Epil Sudah Mau Ambruk

Hal tersebut dibuktikan dengan masih banyaknya peninggalan-peninggalan Kerajaan Ogan yang berubah menjadi batu di dalam gua tersebut yang abadi hingga saat ini.

Selain pemandangan alam yang indah, Gua Putri juga memiliki banyak stalaktit dan stalagmit yang menarik.

 Jika dinding gua terpapar cahaya, maka akan tampak warna-warni yang indah dan tatanan batu yang terdapat di bagian dalam pun sangat menarik.

Menurut cerita, batu-batu tersebut secara alami terbentuk menyerupai sebuah tempat peristirahatan, singgasana, pedapuran untuk memasak, dan pembaringan (Dayang Merindu) yang di bawahnya mengalir air Sungai Semuhun.

BACA JUGA:Kemenag Muba Lakukan Manasik Haji, Diikuti 260 JCH

BACA JUGA:Sempat Diwarnai Saling Tembak Dengan Anggota Polres Mura, DPO Perampokan Meninggal

Wisatawan biasanya menelusuri gua ini sampai ke sebuah kolam yang diyakini sebagai tempat pemandian Putri Dayang Merindu.  

Konon, apabila mandi atau mencuci muka di aliran sungai ini semua keinginan dapat terwujud.

Setiap tamu yang ingin masuk ke dalam Gua Putri diharuskan mengetuk dinding goa sebanyak tiga kali yang menandakan salam untuk para leluhur dan menjaga sikap, perkataan serta perbuatan selama berada di dalam goa agar penunggunya tidak marah.

Setiap pengunjung yang masuk ke dalam gua diminta menjaga sopan santun dan tidak boleh sembarang berucap untuk menghormati penghuni di dalamnya.

BACA JUGA:Sayur Kangkung Cukup Diminati Masyarakat, Ternyata Miliki 5 Hal Menarik Diketahui

Kategori :