Raden Achmad Rachmatulloh atau dikenal sebagai Sunan Ampel adalah pendiri masjid ini, dibantu oleh para sahabat dan santri-santrinya.
BACA JUGA:Diduga Rem Blong, Truk Trailer Seruduk 4 Mobil di Lampu Merah Kota Palembang
Uniknya, Ampel adalah sebuah daerah di utara Kota Surabaya yang dihuni oleh mayoritas penduduk Timur Tengah atau etnis arab.
Hal ini menjadikan kawasan ampel menjadi lokasi wisata yang kental dengan suasana Timur Tengah mulai dari barang yang diperjualbelikan hingga makanan yang diracik langsung oleh orang-orang berdarah arab.
Oleh karena itu, istilah kampung arab kerap disandingkan dengan daerah Ampel.
Selain itu, jika melihat ke arah belakang masjid, maka #SobatWakaf akan menemukan komplek pemakaman Sunan Ampel.
BACA JUGA:Cuaca Cerah, Petani di Sanga Desa Manfaatkan Untuk Jemur Padi
BACA JUGA:Semarak Hari Bhakti Pemasyarakatan Ke-60, Lapas Sekayu Gelar Donor Darah
Diketahui Sunan Ampel meninggal pada tahun 1481 M, sekitar 60 tahun setelah masjid berdiri dan aktif digunakan untuk berbagai kegiatan.
Masjid Sunan Ampel memiliki pengelolanya sendiri dengan basis dana wakaf.
Tidak heran jika peziarah mendapati masjid ini selalu dalam keadaan bersih, tertata rapi, serta infrastrukturnya yang terjaga.
Namun sayangnya, kepengurusan nazhir belum resmi terbentuk sehingga pengelolaan masjid masih bersifat turun temurun.
BACA JUGA:Ternyata Beruang Liar Sudah Berkeliaran di Wilayah Rayon C Sungai Lilin, Ini Himbauan Camat
Terakhir, hingga tahun 2020, tercatat bahwa KH Ubaidillah adalah nadzir yang mengelola kebutuhan masjid.