Lalu, tibalah perebutan medali emas. Veddriq Leonardo berhadapan dengan Wu Peng. Climber yang mengalahkan pemegang rekor dunia tadi.
Antisipasi pun meningkat. Karena Wu Peng memiliki karakter yang mirip dengan Veddriq.
Badan mereka sama-sama mungil dan ringan. Dan bisa memanjat dengan sangat taktis. Duel mereka diprediksi sangat sengit.
BACA JUGA:Oppo Reno 6 5G Turun Harga Dibulan Kemerdekaan, Segini Harganya
BACA JUGA:Daihatsu Sigra Cocok Untuk Keluarga Muda, Berikut 5 Alasannya
Benar saja. Saat bel berbunyi, Veddriq sempat kalah start.
Wu Peng sudah melaju sepersekian detik lebih dulu. Namun, dengan sangat, sangat gigih, Veddriq mengejar.
Seperti Wu Peng di semifinal, Veddriq melontarkan badan sedikit lebih cepat untuk menekan timer lebih dulu.
Ia menghentikan timer di detik ke-4,75. Sedangkan Wu Peng 4,77 detik. Bedanya hanya 0,02 detik!
BACA JUGA:Sumsel Gelar Rakor FPR 2024, Pj Gubernur Dorong Percepatan Revisi RTRW
BACA JUGA:Atasi Aktifitas Ilegal Drilling, Ini Upaya Pemkab Muba
Medali emas Olimpiade Paris 2024 menjadi pencapaian tertinggi bagi Veddriq, climber kelahiran Pontianak 27 tahun tersebut.
Sebelumnya, ia pernah meraih emas Asian Games 2018 nomor estafet putra, Kejuaraan Asia 2019, dan World Games 2022.
Selamat, Veddriq Leonardo! Selamat, panjat tebing Indonesia