“Pemerintah Provinsi Sumsel merasa tidak bisa bekerja sendiri, karena keterbatasan fiskal, keterbatasan sumber daya dan lain sebagainya," jelasnya.
BACA JUGA:Khidmadnya Upacara Bendera HUT RI Ke-79 di Kecamatan Sungai Lilin
BACA JUGA:Perkembangunan Pembangunan Seksi 1 Tol Solo - Jogja Sudah Mencapai 50 Persen
"Nah, Oleh karena itu Bapak/Ibu sekalian kami mengundang Bapak/Ibu, untuk bekerja bersama-sama, untuk satu tujuan, untuk satu waktu, untuk satu tempat nantinya," tambahnya.
"Sehingga apa yang kita lakukan, akan bisa berdampak signifikan terhadap penurunan kemiskinan di Provinsi Sumsel,” imbuhnya.
Dia menegaskan, Pemprov Sumatera Selatan komitmen bersama dengan Bank Indonesia, OJK dan BPS dan stakeholder lainnya.
Bersinergi untuk melakukan program-program kesejahteraan masyarakat, kemiskinan, termasuk literasi keuangan dan lain sebagainya.
BACA JUGA:Usai Makan Permen Kipas, Siswa SD di Betung Diduga Keracunan
BACA JUGA:Kymco RTS 135, Skuter Hybrid Baru Siap Tantang Yamaha Aerox di Pasar Scooter Sport
“Akses keuangan dalam rangka untuk pengentasan kemiskinan dan kita bangun sekretariat di sini. Jadi kita akan lebih banyak rapat-rapat di sini difasilitasi oleh Bank indonesia dan OJK,” tambahnya.
Untuk mempercepat penurunan angka kemiskinan lanjut Elen, pihaknya akan bekerjasama dengan BPS mendorong melalui pemanfaatan Survei Sosial Ekonomi Nasional.
Selain itu juga akan membuat akses ke pekerjaan, akses ke usaha, akses ke perumahan yang sehat.
“Jadi Bapak dan Ibu, sekarang yang paling penting adalah memang bagaimana susunan ini nanti, dengan yang kita lakukan secara bersama-sama, kemiskinannya akan turun,” tandasnya
BACA JUGA:Malam HUT RI Ke-79, Warga Talang Siku Desa Pinang Banjar Gelar Istighosah dan Doa Bersama
BACA JUGA:Realme Narzo 50 Pro 5G Smarphone Spek Dewa Harga Ramah di Bawah Rp3 Juta
Sementara Kepala BPS Provinsi Sumsel Moh. Wahyu Yulianto, S.Si., S.ST., M.Si menambahkan, angka kemiskinan di Provinsi Sumsel sebanyak 10,97% atau secara absolut itu adalah sebanyak 980.000 orang.