"Kami memastikan kualitas hotmix dengan menggunakan Aspal PG 70 sesuai spesifikasi SNI yang dipilih, karena memiliki tingkat ketahanan terhadap cuaca, elastisitas dan durability (ketahanan)” tambahnya.
BACA JUGA:Idamkan Mobil Keluarga Tapi Dana Minim? Toyota Agya Bekas Bisa Jadi Pilihan
BACA JUGA:Akhirnya Jembatan Rusak di Desa Mulyo Rejo Dibangun Baru Secara Permanen.
Saat ini, HKA bekerja dengan effisiensi maksimal untuk memenuhi target penyelesaian pada akhir bulan ini.
Pengaspalan ruas Baleno menjadi tantangan tersendiri karena kualitas hotmix menggunakan aspal PG 70 tergantung terhadap suhu yang harus terjaga dan kontinuitas produksi.
“Tim HKA di lapangan terus mengoptimalkan pekerjaan agar pekerjaan tepat waktu dan sesuai spesifikasi layanan Jalan Bebas Hambatan (JBH)” tutup Martin Nababan, Direktur Operasi HKA.
HKA saat ini memiliki 9 Unit Produksi AMP yang terdiri dari 7 Unit AMP di Pulau Sumatra dan 2 Unit AMP di Pulau Jawa.
BACA JUGA:Jalan Poros Plakat Tinggi Terus Ditingkatkan, Aktifitas Semakin Lancar
BACA JUGA:Hindari Kebiasaan Ini Sebelum Tidur Agar Bangun Segar Bugar
Selain mensuplai aspal hotmix untuk kebutuhan pembangunan JTTS tahap II, unit produksi tersebut juga mensuplai aspal hotmix untuk kebutuhan pemeliharaan dan perbaikan jalan tol yang sudah beroperasi, serta pembangunan infrastruktur yang berasal dari APBD dan Proyek Strategis Nasional (PSN) lainnya.