BACA JUGA:Suzuki Hayabusa 2025 Lebih Menggoda, Dengan Corak Warna Baru
BACA JUGA:MENPANRB Tegaskan Seleksi PPPK 2024 100 Persen Untuk Tenaga Honorer
Hutama Karya telah melakukan sosialisasi secara masif melalui berbagai kanal komunikasi mulai dari media sosial, media konvensional.
Media luar ruang hingga melakukan high level meeting dengan Pemerintah Provinsi Lampung maupun Sumatra Selatan.
Serta mengadakan Focus Group Discussion (FGD) Internal Terbatas pada Kamis (3/10), dengan mengundang regulator, akademisi, pemerintah provinsi dan tokoh masyarakat.
“FGD ini menjadi wadah diskusi secara komprehensif mengenai rencana penyesuaian tarif," jelasnya.
BACA JUGA:Miliki Protein Tinggi, Ini Jenis Sayuran Yang Bisa Kurangi Lemak Diperut
BACA JUGA:Kenali Penyebab dan Cara Mengatasi Asam Urat
"Kami juga menerima masukan dari berbagai pihak terkait aspek operasional, ekonomi, dan peningkatan pelayanan serta kenyamanan pengguna jalan tol,” tambah Adjib.
Dalam diskusi tersebut, Dosen Teknik Universitas Lampung Rahayu Sulistyorini menyampaikan bahwa pengembalian investasi jalan tol di luar Jawa.
Termasuk Tol Terpeka, memang membutuhkan waktu yang lebih panjang. Di Pulau Jawa, investasi bisa kembali dalam sekitar 10 tahun.
Sedangkan untuk di Tol Trans Sumatera seperti Terpeka, pengembalian bisa mencapai belasan tahun.
BACA JUGA:Mobil Pajero Selalu Jadi Kendaraan Favorit Orang Kelas Atas, Temukan 5 Alasannya
BACA JUGA:Lucianty Fokus pada Pengabdian, Bukan Kepentingan Pribadi di Pilkada Muba 2024
Mengingat tol ini belum pernah mengalami penyesuaian tarif sejak beroperasi, langkah penyesuaian tarif yang dilakukan saat ini sudah tepat dan diharapkan dapat diterima oleh masyarakat.
“Meskipun ada kemungkinan dampak pada volume kendaraan, waktu tempuh yang lebih cepat dan keamanan yang ditawarkan jalan tol tetap menjadi alasan utama bagi masyarakat untuk memilih melintas di tol ini, animo masyarakat untuk melintas di tol ini juga cukup tinggi," jelasnya.