Apakah Stres Bisa Memicu Penyakit Jantung di Usia Muda? Simak Penjelasannya!

Rabu 09-10-2024,10:15 WIB
Reporter : Fiya
Editor : Reno

5. Peradangan dalam Tubuh  

   Stres dapat memicu peradangan kronis di dalam tubuh, yang berkontribusi terhadap pembentukan plak di arteri. Plak yang menumpuk ini bisa menyebabkan penyumbatan, meningkatkan risiko serangan jantung atau stroke, bahkan pada usia muda.

Meski usia muda umumnya dianggap sebagai masa sehat, gaya hidup modern dan tekanan hidup yang semakin besar membuat kaum muda lebih rentan terhadap penyakit jantung.

Faktor-faktor seperti pekerjaan yang menekan, tekanan akademis, ketidakpastian finansial, dan tuntutan sosial yang tinggi berkontribusi pada tingginya tingkat stres di kalangan anak muda.

BACA JUGA:Ini Pimpinan DPRD Sumsel

Selain itu, banyak orang muda yang terpapar kebiasaan tidak sehat seperti:

  • - Kurang aktivitas fisik
  • - Polusi dan paparan rokok atau vape
  • - Pola makan tidak seimbang
  • - Kurang tidur

Semua kebiasaan ini dapat memperburuk efek stres dan meningkatkan risiko penyakit jantung.

Stres kronis yang tidak diatasi bisa memicu berbagai gangguan kesehatan, termasuk penyakit jantung. Beberapa tanda-tanda penyakit jantung pada usia muda yang perlu diwaspadai antara lain:

  • - Nyeri dada atau rasa sesak
  • - Detak jantung tidak teratur (palpitasi)
  • - Kelelahan yang berlebihan
  • - Sesak napas, terutama saat beraktivitas
  • - Pusing atau pingsan secara tiba-tiba

Jika Anda mengalami gejala-gejala ini, penting untuk segera berkonsultasi dengan dokter. Deteksi dini bisa membantu mencegah masalah jantung yang lebih serius.

BACA JUGA:Heboh Video Perempuan Diduga Jadi Korban Penganiayaan Oknum Kades di OKI

Untuk mencegah stres memicu penyakit jantung, sangat penting bagi kaum muda untuk mengelola stres dengan cara yang sehat. Berikut beberapa tips untuk mengurangi dampak stres:

1. Aktivitas Fisik Teratur  

   Olahraga seperti berjalan kaki, yoga, atau bersepeda dapat membantu mengurangi stres dan memperkuat kesehatan jantung.

2. Teknik Relaksasi  

   Teknik seperti meditasi, pernapasan dalam, dan latihan mindfulness terbukti efektif dalam menurunkan hormon stres dan menenangkan sistem saraf.

3. Tidur yang Cukup  

Kategori :