4. Kejang Mioklonik: Menyebabkan gerakan cepat pada otot.
Episode epilepsi bisa terjadi beberapa kali sehari atau dalam beberapa hari berturut-turut. Setelah kejang, anak mungkin merasa lelah, bingung, atau tidak ingat apa yang terjadi.
Penanganan yang Perlu Dilakukan
BACA JUGA:Harap Jadi Perharian, IRT di Palembang Rugi Ratusan Juta Rupiah, Usai Klik Iklan di Facebook
BACA JUGA:Tingkatkan Pelayanan, Disdukcapil Muba Gelar Sosialisasi Administrasi Kependudukan
Selama episode kejang, anak berisiko cedera. Berikut adalah langkah-langkah pertolongan pertama yang penting:
1. Bawa Anak ke Tempat Aman: Pastikan anak berada di tempat yang aman.
2. Jauhkan Benda Tajam dan Berat: Hindari benda yang bisa menyebabkan cedera.
3. Posisikan Tubuh Anak: Letakkan anak miring ke kiri atau kanan untuk mencegah tersedak.
4. Gunakan Benda Empuk: Letakkan baju atau jaket di bawah kepala anak selama kejang.
BACA JUGA:Luar Biasa, Tampilan Paslon Nomor Urut 01 Luci-Syafar dengan Program yang Jelas dan Terukur
BACA JUGA:Pengedar Narkoba Asal Desa Sukarami Kecamatan Sekayu Diamankan Polisi
5. Jangan Tahan Tubuh Anak: Hindari mencoba menghentikan kejang.
6. Jangan Masukkan Sesuatu ke Mulut Anak: Ini untuk mencegah cedera pada gigi atau mulut.
7. Catat Perilaku dan Durasi Kejang: Perhatikan dan catat setiap perilaku tidak biasa.
Kejang biasanya berlangsung beberapa menit. Dokter mungkin meresepkan obat antikejang untuk meringankan gejala dan frekuensi kejang. Diet ketogenik juga sering dianjurkan untuk anak dengan epilepsi yang sulit diatasi, meskipun penelitian lebih lanjut masih diperlukan.