Alih-alih memperkuat demokrasi lokal dan mendekatkan hubungan dengan masyarakat, rencana tersebut dinilai berpotensi menimbulkan ragam praktek anti demokrasi
.Sebab, dalam demokrasi yang sehat, kebebasan berpendapat dan ruang publik yang terbuka merupakan fondasi penting bagi pemerintahan yang transparan, bebas, anti diskriminasi dan akuntabel.
"Jika benar akan melakukan kontrol publik, maka dia ini sesugguhnya tidak paham apa yang dimaksud dengan diksi plus artikulasi demokrasi. Lebih parahnya, kalau dia tidak berniat menyamoaikan itu, justru dia sesugguhnya tidak paham dengan pertanyaan panelis," kata pengamat Bagindo Togar. (rell)