HARIANMUBA.COM,- Pondok Pesantren Ashabul Hidayah di Dusun 2, Desa Macang Sakti, Kecamatan Sanga Desa, Kabupaten Musi Banyuasin, mengalami kerusakan parah akibat angin kencang yang disertai hujan deras pada Senin siang 18 November 2024.
Sebagian besar atap bangunan semi permanen yang difungsikan sebagai gudang penyimpanan kasur terlepas dan jatuh ke samping bangunan.
Kejadian tersebut berlangsung sekitar pukul 13.30 WIB. Bangunan yang rusak memiliki ukuran 8 x 20 meter dengan dinding setinggi tiga meter.
Dinding terbuat dari campuran semen dan tripleks, sementara atapnya menggunakan rangka baja dan material multiroof. Bangunan ini dulunya merupakan fasilitas eks PT IKPT sebelum dijadikan pondok pesantren.
BACA JUGA:Debat Publik Pilkada Muba Ricuh, Paslon Toha-Rohman Walk Out, Ini Alasannya
BACA JUGA:Pj Gubernur Elen Setiadi : Pemprov Sumsel Sepakat Dukung Program Percepatan Ketahanan Pangan
Camat Sanga Desa, Hendrik, S.H., M.Si., mengungkapkan bahwa meskipun kerugian material ditaksir mencapai Rp 30 juta, tidak ada korban jiwa atau luka dalam peristiwa tersebut.
"Kami sangat bersyukur bahwa kejadian ini tidak memakan korban jiwa. Aktivitas belajar mengajar di pondok pesantren masih dapat berjalan seperti biasa," ujarnya.
Sebagai bentuk keprihatinan, pemerintah Kecamatan Sanga Desa bersama Pemerintah Desa Macang Sakti telah menyerahkan tali asih kepada pengurus Pondok Pesantren Ashabul Hidayah.
Bantuan ini diharapkan dapat meringankan beban pihak pondok pesantren akibat kerusakan tersebut.
BACA JUGA:Polsek Sanga Desa Dorong Produksi Pangan Lokal melalui Pemanfaatan Lahan Pekarangan oleh KWT
BACA JUGA:Mulai Dari Daun Sirih Hingga Kunyit, Ini Bahan Alami Yang Bisa Atasi Gigi Berlubang
“Kami berharap sedikit bantuan ini bisa membantu pihak pondok pesantren untuk memulihkan kerugian. Selain itu, kami juga akan terus berkoordinasi agar ada langkah pemulihan yang lebih terstruktur,” tambah Hendrik.
Diketahui, Pondok Pesantren Ashabul Hidayah, yang dipimpin oleh Musodik, yang juga Sekretaris Desa Macang Sakti, memiliki 12 orang tenaga pengajar dan 61 siswa yang terdiri dari jenjang TK hingga SLTP.
Meskipun kerusakan terjadi, aktivitas pendidikan tetap berjalan dengan lancar.