HARIANMUBA.COM – Mahesa, seorang bocah berusia 11 tahun, ditemukan meninggal dunia di lebak rawa kebun tebu Rayon 1 PTPN 7 Cinta Manis, Desa Sentul, Kecamatan Tanjung Batu, Kabupaten Ogan Ilir, Minggu 1 Desember 2024. Sebelumnya, Mahesa dinyatakan hilang selama tiga hari sejak Jumat 29 November 2024.
Penemuan jenazah pertama kali dilakukan oleh warga setempat bersama personel Polsek Tanjung Batu, yang tengah melakukan pencarian terhadap bocah tersebut. Setelah dievakuasi, polisi memastikan identitas jenazah adalah Mahesa, warga Desa Sentul.
Kapolsek Tanjung Batu, IPTU Yusri Meriansyah, menjelaskan bahwa korban mengalami keterbelakangan mental sejak lahir. Informasi ini diperoleh dari orang tua korban, Subhan dan Salma, saat pihak kepolisian mengunjungi kediaman mereka.
BACA JUGA:Ancam Asisten Perkebunan Sawit, Pria Muara Lakitan Ditangkap Polisi
“Berdasarkan keterangan orang tua, korban mengalami keterbelakangan mental bawaan lahir,” ujar IPTU Yusri.
Mahesa dinyatakan hilang pada Jumat, setelah terakhir terlihat bermain di sekitar rumahnya usai shalat Jumat. Menurut penuturan sang ayah, Subhan, korban hanya mengenakan baju hijau kebiruan tanpa celana.
Orang tua Mahesa telah melakukan berbagai upaya pencarian, termasuk melaporkan kehilangan tersebut ke Polsek Tanjung Batu. Pemerintah Desa Sentul juga turut membantu dengan menyebarkan informasi hilangnya Mahesa melalui media sosial.
BACA JUGA:Cegah Stunting, Pemkab Muba Apresiasi Program Dapur Masuk Sekolah, Wujudkan Makan Bergizi Gratis
KA SPK Polsek Tanjung Batu, AIPDA Khowasi, bersama tim segera melakukan pencarian di sekitar lokasi terakhir korban terlihat, yakni di kebun karet milik Tarmono di Desa Sentul. Namun, upaya tersebut tidak membuahkan hasil hingga akhirnya jasad korban ditemukan di lebak rawa kebun tebu PTPN 7.
Tim Identifikasi Inafis Polres Ogan Ilir yang dikerahkan ke lokasi memastikan tidak ada tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Setelah pemeriksaan selesai, jenazah Mahesa diserahkan kepada keluarga untuk dimakamkan di Desa Lubuk Sakti, Kecamatan Indralaya Selatan, Ogan Ilir.
“Kami memastikan tidak ada tanda kekerasan di tubuh korban. Penyebab pasti kematian diduga karena kecelakaan saat berada di lokasi lebak rawa,” jelas Kapolsek Tanjung Batu.
BACA JUGA:Air Musi Pasang, Usaha Pembuatan Perahu di Sanga Desa Kebanjiran Order
Penemuan ini menjadi duka mendalam bagi keluarga Mahesa, yang telah berupaya mencari keberadaannya selama tiga hari. Polisi mengimbau masyarakat untuk selalu menjaga anak-anak, terutama yang memiliki kebutuhan khusus, agar terhindar dari kejadian serupa.
Korban kini telah dimakamkan dengan prosesi yang dihadiri oleh keluarga dan warga sekitar. Kejadian ini menjadi pengingat pentingnya pengawasan ekstra terhadap anak-anak, khususnya di lingkungan yang berpotensi membahayakan.(*)