Pukul 10.30 WIB, korban kedua yakni almarhum Rapik (40), warga Desa Beringin Makmur I, Kecamatan Rawas Ilir, Muratara ditemukan juga dalam keadaan meninggal.
Korban terakhir, ditemukan pukul 18.00 WIB, yakni almarhum Brata (30), warga Palembang. “Kami mengimbau masyarakat untuk selalu waspada terlebih lagi saat air sungai pasang. Diusahakan jangan beraktivitas di tepi maupun di tengah sungai," imbuh Kapolsek Rawas Ilir, Iptu Andri.
Kejadian lain, Senin (3/3) dialami Defrian Pales (37), warga Desa Noman Baru, Kecamatan Rupit, Muratara. Sekitar pukul 04.00 WIB, dia terpeleset dan tenggelam di Sungai Minak. Saat itu, korban diduga dalam kondisi masih mengantuk hendak membersihkan diri menjelang sahur.
Kepala BPBD Muratara Rohmajuwita, melalui Kabid Tanggap Bencana Mahator mengatakan, korban berhasil ditemukan dalam keadaan selamat usai terseret sekitar 3 Km dari lokasi tenggelam sekitar pukul 06.00 WIB. Korban langsung dievakuasi dan dibawa ke rumah sakit dalam posisi sudah tidak sadarkan diri karema kelehan usai diseret alira sungai.
BACA JUGA:Warga Macang Sakti Sanga Desa Diamankan Polisi, Diduga Bandar Sabu
Insiden warga tenggelam juga terjadi di Sungai Irigasi Komering BK 3, pada 17 Februari 2025. Korbannya, Ar Rohim (6). Saat itu, korban bermain bersama saudara kembarnya, Ar Rohman, di pinggir sungai. Lalu, sandal milik siswa kelas 1 SD itu jatuh ke sungai.
Korban berusaha mengambilnya, tapi terpeleset dan tercebur ke dalam air. Tak bisa berenang, dia terseret arus. Setelah pencarian sekitar 40 menit, Ar Rohim ditemukan dalam kondisi tidak sadarkan diri. Dibawa ke Klinik Aida di Desa Karang Tengah, namun petugas medis menyatakan korban telah meninggal.
Kapolres OKU Timur AKBP Kevin Leleury SIK MSi, melalui Kapolsek Buay Madang Timur Iptu Antoni Steven SIKom berharap, kejadian itu jadi pengingat bagi masyarakat agar lebih berhati-hati saat anak-anaknya bermain di sekitar perairan. Apalagi untuk mereka yang belum bisa berenang.
Di Lubuklinggau, Zainul Adi (45), warga RT 2, Kelurahan Tapak Lebar, Kecamatan Lubuklinggau Barat II, yang dilaporkan hilang sejak 1 Februari 2025 ditemukan tak bernyawa. Terapung di aliran Sungai Kelingi Minggu (2/2).
BACA JUGA:Kapolres Muba Bagikan 100 Paket Takjil Bagi Warga di Kota Sekayu
Jasadnya ditemukan sekitar 2 kilometer dari lokasi awal tenggelam. Sebelumnya, korban pamitan kepada istrinya ingin pergi memancing di Sungai Kelingi. Berdasarkan keterangan keluarga, korban tidak bisa berenang, sehingga kuat dugaan ia hanyut saat mencari ikan.
Sementara di Muara Enim, butuh tiga hari hingga 30 Januari 2025 untuk menemukan jenazah Wasranudin (57). Warga Desa Lebak Budi, Kecamatan Panang Enim itu hanyut sejauh 16 Km dari lokasi awalnya tenggelam. Tepatnya di kawasan Desa Tanjung Karangan, Kecamatan Tanjung Agung.
Sebelumnya,, korban pergi dari rumahnya di Desa Lebak Budi pada 28 Januari 2025 untuk mandi di Sungai Enim. Namun tak kunjung pulang ke rumah.
Keluarganya mendatangi Sungai Enim tempat korban biasa mandi dan hanya menemukan beberapa barang milik korban di bantaran sungai. Ada senter, korek api serta sendal milik korban.
Sungai Komering kembali memakan korban jiwa. Rusdi (38), seorang petani, warga Desa Anyar, Kecamatan BP Bangsa Raja tenggelam di aliran sungai itu. Jasadnya ditemuan tim SAR gabungan TNI, Polri, BPBD OKU Timur 25 Januari 2025. Setelah tenggelam pada 23 Januari.
BACA JUGA:Kapolres Muba Bagikan 100 Paket Takjil Bagi Warga di Kota Sekayu