Menjelang HUT RI ke-80, Penjualan Buah di Pasar Kalangan Ngulak Tetap Stabil

Kamis 07-08-2025,10:16 WIB
Reporter : Dodi
Editor : Dodi

HARIANMUBA.DISWAY.ID – Di tengah tren naiknya harga kebutuhan pokok jelang Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia, penjualan buah-buahan di Pasar Kalangan Ngulak justru menunjukkan tren stabil. 

Harga yang tetap bersahabat membuat daya beli masyarakat tak mengalami penurunan.

Pantauan pada Selasa, 5 Agustus 2025, menunjukkan bahwa lapak-lapak pedagang buah tetap ramai dipadati pembeli. 

Salah satunya Husni (46), pedagang asal Lubuk Linggau, yang mengaku permintaan buah tetap stabil sejak akhir Juli.

BACA JUGA:Bupati Muba Terima Audiensi LVRI, Komitmen Lestarikan Sejarah dan Perhatikan Veteran

BACA JUGA:Petani di Musi Rawas Diduga Diserang Beruang, Warga Diimbau Hindari Aktivitas Kebun Sementara

“Buah lokal seperti salak, jeruk, sawo, sampai buah impor seperti apel, pear, dan buah naga masih laris. Setiap minggu saya bisa jual sekitar 30 kilogram,” kata Husni saat ditemui di lapaknya.

Meski menjual di dua lokasi berbeda, yakni di Pasar Kalangan Ngulak dan Kemang, Husni menyebutkan bahwa omzetnya tetap berada di angka yang cukup memuaskan.

“Biasanya omset saya sekitar satu juta sampai satu setengah juta rupiah per minggu. Setelah Idul Adha kemarin, penjualan lumayan stabil meski pasar tidak selalu ramai,” tambahnya.

Dari segi harga, buah-buahan dijual dengan kisaran Rp15 ribu hingga Rp80 ribu per kilogram, tergantung jenis dan kualitas. Harga ini dinilai masih terjangkau oleh sebagian besar masyarakat.

BACA JUGA:Dengarkan Aspirasi Warga, Anggota DPRD Muba Gelar Reses di Desa Sinar Tungkal

BACA JUGA:Polsek Tungkal Jaya Gaungkan Semangat Ketahanan Pangan Lewat Penanaman Jagung di Pesantren

Salah satu pelanggan setia, Rohma (43), warga Desa Ngulak, mengaku rutin membeli buah setiap kali pasar digelar. Menurutnya, buah sudah menjadi bagian dari kebutuhan pokok keluarga.

“Musim pancaroba begini, makan buah penting buat daya tahan tubuh. Untungnya harga masih wajar, jadi saya tetap rutin belanja buah,” ujar Rohma.

Kondisi ini menjadi angin segar bagi pedagang pasar tradisional di tengah tantangan ekonomi yang fluktuatif. 

Kategori :