HARIANMUBA.DISWAY.ID – Hingga pertengahan 2025, PT Hutama Karya (Persero) sukses memfasilitasi 792 pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di 23 rest area Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) yang membentang di enam provinsi. Langkah ini menjadi bukti bahwa infrastruktur tol bukan hanya urat nadi transportasi, tetapi juga jalur penggerak ekonomi rakyat.
Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya, Adjib Al Hakim, menegaskan bahwa pihaknya mengimplementasikan amanah Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2025 tentang BUMN dengan serius, yakni mendorong pemberdayaan UMKM dan kemitraan berkelanjutan.
“Bagi kami, rest area bukan sekadar tempat singgah. Ini adalah panggung bagi pelaku usaha lokal untuk naik kelas dan menjangkau pasar yang lebih luas,” ujarnya.
Bahkan, Hutama Karya melampaui aturan minimal 30% alokasi area komersial untuk UMKM sebagaimana diatur dalam Permen PUPR Nomor 28 Tahun 2021. Dari total 98,86 m² area komersial, 56,47 m² atau 57,1% telah diserahkan untuk UMKM—angka yang menunjukkan keberpihakan nyata terhadap ekonomi rakyat.
BACA JUGA:Bupati Muba Kukuhkan 75 Paskibraka, Siap Kibarkan Merah Putih di HUT ke-80 RI
BACA JUGA:Pemkab Muba Siap Tampilkan Potensi Unggulan di Apkasi Otonomi Expo 2025
Dampak ekonomi mulai terasa. Rest Area KM 234 Jalur A di Tol Terbanggi Besar–Pematang Panggang–Kayu Agung (Terpeka) mencatat tingkat hunian tenant UMKM hingga 100%, berkat lokasi strategis yang menjadi titik tengah perjalanan.
“Yang membanggakan adalah melihat pedagang kecil yang dulunya berjualan di tepi jalan nasional kini punya gerai layak di rest area. Mereka tidak hanya mendapat fasilitas memadai, tapi juga pasar yang lebih stabil,” tambah Adjib.
Sejak 2022, Hutama Karya menjalankan program JTTS Berdaya untuk membekali pelaku UMKM dengan keterampilan manajemen usaha.
Sedikitnya 75 pelaku usaha telah mengikuti pelatihan mulai dari perhitungan harga pokok produksi, strategi pemasaran, hingga pembayaran digital.
BACA JUGA:Polres Muba Kick Off Gerakan Pasar Murah, 15 Ton Beras Disalurkan untuk Warga
BACA JUGA:PLN Sekayu Tawarkan Diskon 50 Persen Tambah Daya Listrik di Momen HUT RI ke-80
Hasilnya konkret belasan tenant di Rest Area 215B Tol Terpeka mengalami peningkatan omzet hingga 20% setelah menerapkan sistem pembayaran non-tunai seperti QRIS, transfer bank, dan BRILink.
Kisah sukses datang dari Rumah Makan Sinar milik Siti Nakoh di Rest Area 215B. Berkat pendampingan pencatatan keuangan sederhana, ia mampu memperluas usahanya dengan menyewa tenant tambahan.
“Bukan cuma diberi tempat, kami juga diajari cara mengelola usaha dengan benar. Dampaknya sangat terasa,” ungkap Siti.