Gubernur Herman Deru: Pendidikan Adalah Soal Nilai Hidup, Bukan Hanya Akademik

HARIANMUBA.DISWAY.ID,- Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel), H. Herman Deru, memberikan pesan mendalam kepada para siswa baru SMA/SMK dalam kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) yang digelar serentak di seluruh Sumsel. 

Acara ini dipusatkan di SMK Negeri 6 Palembang dan diikuti oleh lebih dari 120 ribu siswa dari 923 sekolah secara daring maupun luring.

Dalam sambutannya, Gubernur Herman Deru menekankan bahwa pendidikan tidak semata soal prestasi akademik, melainkan proses pembentukan karakter dan nilai hidup. 

Ia menyebutkan bahwa MPLS adalah gerbang awal untuk menanamkan nilai-nilai tersebut dalam diri peserta didik.

BACA JUGA:Muba Lindungi 45 Ribu Pekerja Rentan, Terbanyak di Sumsel: Bupati H.M. Toha Raih Apresiasi dari BPJS Ketenagak

BACA JUGA:Sekayu Carnaval 2025 Siap Semarakkan HUT RI ke-80, Hadirkan Nuansa Budaya dan Kreativitas Spektakuler

“Ini bukan sekadar orientasi sekolah. Ini fase awal kehidupan kalian sebagai pribadi yang mandiri dan bertanggung jawab,” ujar Herman Deru di hadapan ribuan siswa.

Gubernur mengajak seluruh siswa untuk mengenali lingkungan sekolah, bersikap sopan, dan membuka diri dalam pergaulan positif, tanpa memandang latar belakang teman.

“Semua orang punya potensi. Jangan pilih-pilih teman. Siapa pun bisa menjadi sahabat dan bahkan mitra sukses kalian di masa depan,” pesannya.

Ia juga mengingatkan pentingnya keseimbangan antara percaya diri dan rendah hati. Menurutnya, rasa percaya diri akan tumbuh bila siswa merasa nyaman dan diterima dalam lingkungan barunya.

BACA JUGA:Padepokan Pencak Silat Segera Dibangun di Muba, CSR Sinar Mas Kucurkan Rp3 Miliar

BACA JUGA:Wagub Sumsel Cik Ujang Serap Aspirasi Warga Terkait PPDB dan Layanan Kesehatan

“Kalian harus bersyukur sudah mengenyam pendidikan di jenjang SMA/SMK. Banyak anak seusia kalian belum tentu memiliki kesempatan yang sama,” ucap Gubernur penuh motivasi.

Tak hanya untuk siswa, Herman Deru juga menyampaikan pesan khusus bagi para orang tua dan guru. Ia menegaskan bahwa pendidikan karakter harus dimulai dari keluarga, bukan hanya dibebankan pada sekolah.

Sumber: