Harga Sawit Belum Ada Perubahan
MUAT, Petani Sawit Saat Memuat Sawit ke Mobil (Foto Reno)--
SANGA DESA - Disaat kebutuhan ekonomi yang cenderung meningkat saat jelang Hari Raya Idul Adha 1443 hijriyah, petani Kelapa Sawit di kecamatan Sanga Desa terpaksa harus Menjerit. Pasalnya, harga Tandan Buah Segar (TBS) Kelapa Sawit kembali merosot. Tidak main-main turunnya harga TBS Kelapa Sawit bahkan mencapai angka 80 persen.
Pantauan wartawan koran ini kemarin (26/6) harga TBS Kelapa Sawit di tingkat pengepul saat ini hanya berada diangka Rp 600 per kilogram. Harga ini jauh lebih murah dibandingkan harga tiga hari yang lalu dimana saat itu harga TBS masih berada diharga Rp 1.600 perkilogram.
"Mau makan apa lagi kami para petani kalau harga sawit jadi Rp 600 perkilogram seperti sekarang. Penjualan hasil panen masih tidak cukup untuk menutupi biaya operasional dan perawatan kebun, apalagi saat ini harga pupuk sangat tinggi dan mencapai Rp 900 ribu perkarung," ungkap Destra (38) petani sawit, warga Kelurahan Ngulak I.
Ia pun berharap pemerintah bisa turun tangan untuk mengatasi permasalahan anjloknya harga sawit ditingkat petani.
"Ya, harapannya pemerintah bisa segera membuat kebijakan agar harga sawit bisa naik lagi. Minimal kembali seperti harga standar di rentang Rp 1.500 - Rp 2.000 perkilogram," katanya.
Hal senada juga diungkapkan oleh Alamsari (35) warga Desa Ngulak II, dirinya berharap sebelum dimulainya sekolah tahun ajaran baru 2022/2023 harga TBS Kelapa Sawit bisa kembali normal.
"Harapan saya agar sebelum anak-anak masuk sekolah pada tahun ajaran baru nanti, harga sawit sudah naik lagi. Sebab, menjelang tahun ajaran baru nanti kebutuhan ekonomi sedang banyak terutama untuk membeli keperluan sekolah anak," tukasnya. (ren)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: