Aktivitas Merapi Meningkat, ini Penjelasan BPPTKG

Aktivitas Merapi Meningkat, ini Penjelasan BPPTKG

Gunung Merapi. foto: andreas fitri atmoko----

 

YOGYAKARTA - Status Gunung Merapi meningkat. Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menetapkan aktivitas Gunung Merapi pada level III atau Siaga sejak 5 November 2020. Status gunung tersebut meningkat sejak, Jumat (5/8).

Pantauan kegempaan dan deformasi menunjukkan desakan dari suplai magma dangkal masih terus berlangsung. Kemudian, sistem vulkanik Gunung Merapi saat ini bersifat terbuka sehingga suplai magma ini tidak terakumulasi.

Kepala BPPTKG Agus Budi Santosa mengatakan dalam beberapa hari terjadi peningkatan intensitas guguran yang dominan berasal dari kubah lava barat daya.

"Beberapa guguran juga bersumber dari tebing batuan lama yang bersifat lepas dan tidak stabil," kata Agus dalam keterangannya. Agus menyebut bahwa hal tersebut terjadi pada Jumat (5/8) pukul 08.46 WIB di mana guguran material lama meluncur di sisi barat atau arah Hulu Sungai Senowo.

Jarak luncuran guguran material lama itu sejauh 1.000-1.5000 meter dari puncak. "Kejadian guguran merupakan salah satu aktivitas yang wajar terjadi di gunung api aktif," jelasnya.

Sepanjang periode pengamatan 5 Agustus pukul 06.00-12.00 WIB tercatat terjadi 28 gempa guguran, 2 kali gempa embusan, 12 kali gempa multifase dan 4 kali gempa vulkanik dangkal.

Dalam periode ini, guguran yang teramati dan terdengar sebanyak 8 kali dengan jarak luncur maskimal 1.800 meter ke arah barat daya dan barat. Kemudian, masyarakat diimbau untuk tetap waspada terhadap aktivitas Gunung Merapi dan mematuhi rekomendasi dari BPPTKG. (mcr25/dom/jpnn)

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: