Puluhan Pekerja Tambang BSE di Muratara Keracunan, Diduga Gara-Gara Makan Jengkol
Pekerja yang keracunan saat dirawat difasilitas kesehatan--
MURATARA, HARIANMUBA.COM - Puluhan pekerja tambang batubara, milik PT Bintang Sinar Energi (BSE) di Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) terpaksa dilarikan ke pusat kesehatan.
Pekerja tambang itu dilakukan ke pusat kesehatan dengan keluhan diare, mual, pusing dan muntah-muntah. Kejadian ini sudah berlangsung selama tiga hari ini.
Kepala Dinas Kesehatan Muratara, Dr Arios melalui sekerteris Dinas Kesehatan Muratara Tasman mengatakan, pihaknya menetapkan insiden dugaan keracunan ini menjadi kejadian luar biasa (KLB) di Wilayah Kabupaten Muratara.
“Ini merupakan kejadian kedua di wilayah Muratara,” kata Tasman ketika dikonfirmasi SUMEKS.CO, Selasa, 6 September 2022.
Tasman menuturkan awalnya sejumlah korban mendatangi Puskesmas Pauh dan Puskesmas Rawas Ilir, untuk mendapat perawatan medis karena menderita gejala mual, muntah-muntah, pusing dan diare tidak henti.
“Mereka mengaku ke petugas medis, kondisi itu terjadi setelah mereka mengkonsumsi ikan goreng, sambal, soto ayam, dan jengkol dari catering yang disediakan pihak perusahaan,” jelas Tasman.
Awalnya yang kena gejala serupa ada 46 orang. Sebanyakl 29 orang dirawat, kemudian bertambah menjadi 34 orang.
“Kita rawat di dua peskesmas terdekat Rrawas Ilir dan Bingin Teluk," kata Tasman.
Saat ini, Puskesmas yang ada sudah overkapasitas dan jika ada korban tambahan pihaknya akan mengalihkan ke Puskesmas Karang Dapo.
Petugas medis sudah mengambil sampel sejumlah makanan, muntahan dan peses, untuk di kirim ke laboraturium di Palembang.
"Untuk saat ini Kami masih menduga keracunan, alasannya belum ada hasil otentik dari lab. Meskipun gejala yang dialami korban mengarah ke gejala keracunan," bebernya.
Kepala UPT Puskesmas Pauh, dr Arnida mengungkapkan ada 14 orang masuk Puskesmas Pauh untuk berobat dengan keluhan yang sama.
“Ke-14 orang tersebut, hingga kini masih menjalani perawatan, namun beberapa diantaranya sudah berangsur stabil,” kata dr Arnida.
Kondisi 14 orang tersebut mulai stabil, berangsur-angsur, tapi masih ada gejala.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: