Dari Surabaya untuk Malang, Ribuan Bonek Tumpah di Tugu Pahlawan Doakan Korban Tragedi Kanjuruhan

Dari Surabaya untuk Malang, Ribuan Bonek Tumpah di Tugu Pahlawan Doakan Korban Tragedi Kanjuruhan

Bonek berkumpul menyampaikan duka sedalam-dalamnya atas tragedi yang terjadi di Stadion Kanjuruhan Sabtu, 1 Oktober 2022. -Persebaya-Disway.id--

“Polisi kemudian menghampiri dan mengawal kami. Semua serba terburu-buru. Benar-benar gila. Kami lalu berhasil keluar, dan masuk ke dalam kendaraan taktis (Rantis), dan selanjutnya hanya bisa menunggu,” tuturnya seperti dikutip Disway.id dari Goal.

“Kami bertahan di selama beberapa jam, menunggu dan menyaksikan pemandangan itu. Ini sungguh nyata. Saya pernah di Azerbaijan, saat itu sedang perang dengan Armenia, dan dan saya tidak melihat hal-hal yang saya lihat di sana (Azerbaijan)," jelasnya.

“Kami melihat melalui kaca depan Rantis. Pemandangannya seperti perang. Mereka melemparkan banyak benda. Mereka melemparkan benda yang membuat kaca Rantis retak. Ada sebuah mobil polisi di sebelah kami. Mereka merusak semuanya,” terangnya.

Sementara Vidal tidak menyangka rivalitas antara Persebaya dan Arema akan sebesar itu. Menurut Vidal, derbi Jawa Timur ini lebih besar dibandingkan di Atletiba. Vidal tidak bisa membayangkan bila tim meninggalkan stadion dengan menggunakan bus.

“Saya diberitahu ini adalah laga klasik. Saya dari Curitiba, dan berpikir ini kurang-lebih akan sama seperti di Atletiba. Tapi ternyata lebih besar. Orang datang ke sana untuk mendukung timnya. Tensi sudah ada sejak awal hingga akhir pertandingan,” beber Vidal.

“Kami, sesama pemain Brasil berkomentar, jika kami berada di dalam bus, kami tentu akan mati. Kami bisa saja terbakar hidup-hidup di dalam bus. Anda tidak bisa membayangkan kejadian itu,” tuturnya.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: