Dituduh Penyebab Gagal Ginjal Akut, Ini Fungsi dan Bahaya Etilen Glikol

Dituduh Penyebab Gagal Ginjal Akut, Ini Fungsi dan Bahaya Etilen Glikol

--

JAKARTA,  - Dua senyawa kimia ini, Etilen glikol dan dietilon glikol dituduh menyebab kematian sejumlah anak di Indonesia lantaran menyebabkan gagal ginjal akut.

Senyawa tidak berwarna dan tidak berbau ini memiliki banyak fungsi dan telah banyak dimanfaatkan industri.

Senyawa cairan banyak ditemukan di produk konsumen. Sebagai senyawa organik yang digunakan sebagai bahan mentah dalam pembuatan fiber poliester, industri fabrik, serta polietilena tereftalat (PET) pada botol plastik.

Kegunaan lainnya di industri untuk cairan tambahan  pembuatan fiberglass yang digunakan untuk membuat produk seperti jet ski, bak mandi dan bola bowling serta tinta untuk pulpen dan tinta lainnya.

Sejak lama, etilen glikol juga dipakai untuk bahan campuran pendingin mesin, karena titik bekunya sangat rendah dan titik didihnya lebih tinggi daripada air.

Radiator mobil menggunakan cairan kimia untuk menurunkan titik beku air, agar air tidak mudah membeku.

Berbentuk seperti sirup (kental pada suhu kamar) juga memiliki rasa manis. Karena itu, anak-anak dan  hewan sering tak sengaja mengonsumsinya melebihi dosis maksimal yang diperbolehkan.

Zat ini beracun jika dikonsumsi manusia secara berlebihan. Etilen glikol juga bersifat mudah terbakar. 

Jelas sekali berdasarkan tuturan di atas, menurut WHO, seperti dilansir dari The Hindu, Kamis (20/10), dietilen glikol dan etilena glikol, beracun bagi manusia jika dikonsumsi dan bisa berakibat fatal. 

Peringatan WHO mencantumkan efek toksik dari dua bahan kimia tersebut. Seperti muntah, diare, ketidakmampuan untuk buang air kecil, sakit kepala, perubahan kondisi mental,  dan cedera ginjal akut yang dapat menyebabkan kematian. 

Menurut Pusat Informasi Bioteknologi Nasional Amerika Serikat (NCBI) dietilen glikol dan etilen glikol adalah bahan pezina ilegal yang dapat digunakan sebagai pelarut dalam obat cair. 

Fungsinya untuk memberikan basa cair pada parasetamol atau asetaminofen yang tidak larut dalam air. Pelarut ini juga bertindak sebagai pengawet, pengental, pemanis, dan agen antimikroba, menurut 

Gangguan ginjal akut misterius diduga disebabkan cemaran berlebihan Etilen Glikol dalam prosesnya.

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengambil langkah antisipatif dengan melarang penggunaan dua bahan berbahaya yang diduga kuat menjadi pemicu. Keduanya adalah dietilen glikol dan etilen glikol. (net*/sumeks.co)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: