11 Rekomendasi Tempat Wisata Religi Terbaik di Kota Palembang
Wisata Religi Alquran Al-Akbar -palembang.go.id---
HARIANMUBA.COM,- Berbagai tempat wisata ternyata menarik untuk dikunjungi, apalagi dimomen libur sekolah dan libur akhir tahun.
Nah, di Kota Palembang, selain terkenal dengan Kuliner Pempek juga banyak memilik lokasi wisata religi.
Kota Palembang ini memiliki beberapa tempat wisata yang berkaitan dengan situs bersejarah agama.
Palembang salah satu kota di Indonesia yang pernah memiliki kesultanan Islam terbesar yakni Kesultanan Palembang.
Selain Islam, ada beberapa situs sejarah religi agama lain yang bisa dikunjungi di Kota Palembang.
Berikut beberapa wisata religi di Palembang yang dirangkum dari berbagai sumber.
Kali ini, ada 11 destinasi wisata religi yang direkomendasikan untuk dikunjungi.
Nah, bagi kamu yang tinggal di Kota Palembang mungkin sudah tidak asing lagi dengan tempat-tempat wisata religi berikut ini, namun apakah kamu sudah pernah mengunjunginya?
Apakah kamu pernah berpikir seberapa indah dan megahnya tempat tersebut? atau seberapa unik dan seberapa dalam makna yang dihadirkan disana?
Untuk menjawab pertanyaan kamu tersebut, yuk simak penjelasan beberapa rekomendasi destinasi wisata religi di Palembang cukup unik untuk diulik.
Dikutip dari Giwang Disbudpar Sumsel, ada beberapa wisata religi di Kota Palembang, yakni:
1. Wisata Religi Alquran Al-Akbar
Alquran Al-Akbar ini merupakan karya ukiran Alquran yang sudah diakui terbesar di dunia saat ini. Tidak hanya terbesar Al Quran raksasa ini pun menjadi salah satu destinasi utama wisata religi yang datang ke Kota Pempek.
Alquran yang dipahat di lempengan kayu tembesu yang memiliki ukuran panjang 177 cm dan lebar 140 cm, serta lempeng kayu tembesu ini sendiri memiliki ketebalan hingga 2,5 cm.
Al Quran yang terukir sebanyak 630 halaman lembar kayu ini bisa sobat jumpai di Pondok Pesantren IGM Al Ihsaniyah, Kecamatan Gandus di Jalan Pangeran Sido Ing Lautan Lrg Budiman, Kelurahan 36 Ilir, Palembang, tidak jauh dari Jembatan Musi II.
Untuk harga tiket masuk ke Al-quran Al-akbar dewasa di patok harga Rp20 ribu dan untuk anak-anak cuma Rp15 ribu.
2. Masjid Lawang Kidul
Arsitektur Masjid Lawang Kidul menyerupai Masjid Agung Palembang dan Masjid Kiai Muara Ogan.
Ada ciri khas pada Masjid Lawang Kidul, yakni menara masjid memiliki tiga undakan pada bagian tubuh menara. Kemudian, atap masjid pada bangunan utama melebar memayungi ruangan utama di bawahnya.
Atap Masjid Lawang Kidul memiliki tiga undakan. Uniknya, undakan kedua seakan-akan menutupi undakan pertama.
3. Masjid Agung Palembang
Wisata religi selalu dikaitkan dengan tempat beribadah seperti masjid. Nah salah satu tempat religi yang wajib kamu kunjungi di kota Palembang yakni Masjid Agung yang ditetapkan pemerintah sebagai bangunan cagar budaya yang dilindungi oleh pemerintah.
Untuk kamu mungkin tempat ini sudah tidak asing lagi karena letaknya yang strategis berada di pusat kota Palembang.
Masjid ini memiliki keuinikan serta ciri khas yang memadukan tiga kebudayaan yaitu Indonesia, Eropa dan juga China. Bentuk arsitektur Eropa terlihat dari pintu masuk di gedung baru masjid yang besar dan tinggi.
Sedangkan arsitektur China dilihat dari masjid utama yang atapnya seperti kelenteng.
Masjid ini merupakan masjid peninggalan Sultan Mahmud Badaruddin I Jayo Wikramo pada abad ke 18, dan pernah terbakar pada saat perang antara Belanda dan masyarakat Palembang Darussalam pada tahun 1659 kemudian dibangun kembali oleh sultan pada tahun 1738.
4. Kampung Arab Al Munawar
Kampung Arab Al Munawar merupakan objek wisata religi di Palembang yang kerap kali dikunjungi wisatawan lokal maupun mancanegara.
Destinasi wisata religi ini lebih hist dengan nama Kampung Al Munawar yang menyimpan sejarah sehingga sampai sekarang dilestarikan oleh pengelola.
Selain menjadi objek wisata religi Kampung ini juga merupakan sarana edukasi. Bila Anda berkunjung maka Anda akan menemukan rata-rata penduduk di sana berprofesi sebagai pedagang.
Memiliki aset rumah tua yang usianya sudah mencapai 250 tahunan. Alih-alih perumahan tua itu roboh malah rumah tua itu masih berdiri sangat kokoh.
Memiliki nama kampung Arab karena memang penghuni-penghuninya merupakan orang Arab yang bermukim di satu lokasi. Karena jual beli perdagangan membutuhkan tempat beristirahat maka pilihan bermukim adalah tepat, hingga menjadi kampung.
Bagi Anda yang ingin mengunjungi destinasi wisata religi ini terletak di Kota Palembang atau lebih tepatnya di Jln Kiayi Haji. A. Azhari. Lorong Al Munawar. yang merupakan kawasan 13 Ulu.
5. Masjid Cheng Ho
Sesuai dengan namanya masjid ini memiliki arsitektur yang menyerupai bangunan china. Lokasinya jauh dari pusat kota, karena terletak di area Jakabaring.
Masyarakat meyakini bahwa Laksamana Cheng Ho pernah berkunjung ke Palembang untuk menyebarkan ajaran Islam melalui perdagangan.
Masjid Cheng Ho memiliki nama lengkap yaitu Masjid Al-Islam Cheng Ho Sriwijaya yang didirikan pada bulan September 2005.
Bangunan masjid didominasi dengan warna merah dan memiliki dua menara dengan nama masing-masing Habluminallah dan Habluminannas, yang memiliki tingkat lima dan tinggi 17 meter yang melambangkan jumlah dan rakaart pada shalat.
Keberadaan Masjid Cheng bukan sekadar untuk mengkhultuskan Cheng Ho sebagai seorang tokoh muslim Tiongkok.
Lebih dari itu, nama Cheng Ho diharapkan mampu menyadarkan kita akan arti penting meneladani apa yang sudah dilakukannya, yaitu menyebar kedamaian kepada siapapun yang ditemuinya.
6. Pulau Kemaro
Pulau Kemaro terkenal dengan wisata religinya dengan sebuah kelentengnya yang unik.
Pulau Kemaro sendiri merupakan tempat rekreasi yang terkenal di Palembang dan ramai dikunjungi oleh para wisatawan.
Meskipun, keberadaan Pulau Kemaro berada di tengah-tengah Sungai Musi, namun konon katanya Pulau Kemaro ini tidak pernah tenggelam meski air sungai mengalami pasang yang tinggi.
Akses menuju Pulau Kemaro sangatlah mudah. Wisatawan dapat menempuh perjalanan ke Pulau Kemaro dari Dermaga Benteng Kuto Besak atau lewat Dermaga Pabrik Udang PT Lestari Magris dengan menyewa perahu dengan berbagai ukuran sesuai kapasitas dengan ongkos pulang pergi 50k-100k per orang.
Perjalanan ke Pulau Kemaro ditempuh dalam waktu sekitar 25 - 35 menit. Kapal yang disewa akan menunggu wisatawan selama kunjungan ke Pulau Kemaro dan akan mengantar kembali ke Dermaga.
7. Makam Kambang Koci
Situs Kambang Koci merupakan situs pemakaman yang terletak di areal parkir pelabuhan peti kemas milik Pelindo II di Boom Baru, Palembang.
Pemakaman ini termasuk salah satu aset budaya masa silam terutama masa Kesultanan Palembang Darussalam di Sumatera Selatan yang perlu dilestarikan.
8. Makam Sabokingking
Sabokingking adalah sebuah makam kerajaan. Nama sabokingking ini berasal dari Bahasa Sansakerta.
Sama dengan kerajaan Majapahit, nama rajanya adalah Hayam Wuruk. Sedangkan Sabokingking dipimpin oleh seorang raja yang bernama Pangeran Sido Ing Kenayan.
9. Ki Gede Ing Suro
Ki Gede Ing Suro adalah putra Ki Gede Ing Lautan, salah satu dari 24 bangsawan dari Demak yang datang ke Palembang, setelah terjadi kekacauan di kerajaan Islam terbesar di pulau Jawa.
Kekisruhan ini merupakan rangkaian panjang dari sejarah kerajaan terbesar di nusantara, setelah kerajaan Sriwijaya, yaitu Kerajaan Majapahit.
Pada massa Ki Gede Ing Suro inilah awal mula kerajaan Palembang memeluk agama Islam.
10. Kelenteng Chandra Nadi (Soei Goeat Kiong)
Kelenteng Dewi Pengasih (Chandra Nadi/Soei Goeat Kiong) secara administratif berada di Jalan Perikanan, Kelurahan 10 Ilir, Kecamatan Seberang Ulu 1, Kota Palembang.
Kelenteng Dewi Pengasih berada di sebelah selatan sungai Musi dan berjarak sekitar 100 meter dari sungai tersebut. Kelenteng Dewi Pengasih masih mempertahankan bentuk arsitektur cina yang kuat.
Seperti terlihat pada bentuk atap, pintu, dindingnya, warna-warna dominan dalam kebudayaan cina (merah) dan ornamen-ornamen dalam mitologi cina.
11. Makam Kawah Tekurep
Makam Kawah Tekurep dibangun pada tahun 1728 dengan menggunakan tiga unsur, yaitu kapur pasir, putih telur, dan batu.
Makam ini dibangun dengan bersamaan dengan pembangunan Masjid Agung Palembang.
Di makam ini terdapat makam Sultan Mahmud Badaruddin beserta empat isterinya, yaitu Ratu Sepuh dari Demak, Ratu Gading dari Malaysia, ratu Mas Ayu dari Cina, dan Nyai Mas Naimah dari Palembang.
Itulah 11 rekomendasi wisata religi yang wajib kamu kunjungi, karena biasanya kita menganggapnya remeh karena sudah populer dan banyak di kunjungi orang.
Jadi sebagian orang memilih untuk berkunjung ketempat lain, padahal kamu juga perlu lho mengunjungi tempat-tempat yang disebutkan di atas agar ilmu mengenai sejarah wisata religi bisa bertambah juga.(*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: