Dari Penyadap Karet, Kini Beralih Menjadi Pengrajin Anyaman

Dari Penyadap Karet, Kini Beralih Menjadi Pengrajin Anyaman

Serorang Petani Karet beralih menjadi perajin anyaman (Foto Reno)--

SANGA DESA , HARIANMUBA.COM, – Harga komoditas karet yang tidak kunjung membaik ditambah kondisi fisik yang tidak memungkinkan,  akibat sakit pinggang yang ia derita membuat Rusmi (64) warga Kelurahan Ngulak Kecamatan Sanga Desa kini beralih profesi dari seorang penyadap karet menjadi seorang pengerajin anyaman.

Berbagai macam barang anyaman mulai dari Keranjang, Caping, Tampa, hingga tikar ia kerjakan dengan telaten setiap hari nya.

Pekerjaan ini telah dilakoni  selama kurun waktu 4 tahun terakhir.

Ia biasa membuat kerajinan anyaman tersebut hanya jika ada pesanan saja. Untuk membuat satu buah Keranjang, Caping, Tampa, atau Tikar biasanya ia membutuhkan waktu mulai dari 5 hingga 10 hari.

“Proses yang lama itu menyiapkan bahan baku pembuatan nya, karena bahan baku anyaman seperti Rotan, Bambu, atau Bengkuang (sejenis Pandan, red) itu harus diambil dulu ke hutan yang lokasi nya cukup jauh. Setelah diambil bahan tersebut harus diolah dulu hingga siap untuk dianyam, proses pengolahan ini biasanya memakan waktu hingga 5 hari,” ungkapnya.

Dari hasil menjual kerajinan anyaman tersebut dirinya bisa memperoleh penghasilan antara Rp 20 ribu – Rp 50 ribu.

“Untuk harga sendiri tergantung ukuran dan jenis dari anyaman nya sendiri, ada yang saya jual Rp 20 ribu ada juga yang paling mahal itu Rp 50 ribu. Alhamdulillah dari hasil menganyam ini bisa untuk keperluan sehari-hari,” tuturnya.

Saat disinggung mengenai berapa banyak pesanan yang biasa ia terima dalam satu bulan ia mengatakan bahwa hal tersebut tidak menentu.

“Kadang dalam satu bulan itu banyak pesanan, kadang juga sepi. Namun saat musim panen seperti saat ini pesanan seperti Caping, Tampa, atau Nyihau itu akan meningkat,” ucapnya.

Ditempat yang sama Lurah Kelurahan Ngulak Zulham, S.IP mengatakan bahwa Rusmi menjadi pengerajin anyaman yang selalu diipantau oleh pihak Kelurahan.

“Ibu Rusmi selalu kita pantau, dan menjadi prioritas kita untuk mendapatkan bantuan dari usulan kepada pihak Kabupaten untuk tambahan modal usaha. Usaha produktif masyarakat seperti yang dilakukan oleh ibu Rusmi ini lah yang harus selalu didukung,” tutupnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: