Sekolah di Kabupaten Muba Ini Larang Siswa Bawa Lato-Lato, Menganggu Belajar Hingga Bisa Disalah Gunakan

Permainan lato lato--
"Ada sisi positifnya tentu ada juga negatifnya," jelasnya.
Dikutip dari Fin.co.id, dijelaskan lato-lato merupakan permainan zaman dulu yang berasal dari Amerika Serikat dengan nama crackers balls toys.
BACA JUGA:Tim Volley Lais Utara Partisipasi Lomba di Palembang
Crackers balls toys ini ditemukan oleh Marvin Glass pada era 1960-an yang masih menggunakan bol akaca.
Crackers balls toys ini kemudian mulai terkenal di Indonesia tepatnya di Sulawesi Selatan dengan nama latto atau lato pada tahun 1970-an.
Penamaan Lato-lato sendiri berasal dari bahasa Makassar yang berarti bunyi yang dikeluarkan oleh dua benda yang berbenturan.
Dikutip dari detiksulsel, dosen Sastra Daerah Bugis-Makassar dari Universitas Hasanuddin (Unhas) Dr. Firman Saleh, menjelaskan orang Makassar menyebutnya latto-latto, karena permainan tersebut menimbulkan suara ketukan berulang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: