Sudah Dua kali, Data Pasien RSUD Sekayu Dicuri Hacker, Nama Kodenya Anonymous Retas

Sudah Dua kali, Data Pasien RSUD Sekayu Dicuri Hacker, Nama Kodenya Anonymous Retas

Data pasien rsud sekayu di retas--

Sehingga pada saat kasus peretasan ini terjadi, Alhamdulillah rumah sakit sudah ada back up data walaupun back up data yang ada terkahir bulan Desember 2022. Untuk data yang belum terbackup tugas mereka bersama vendor memasukan dan menginput kembali data.

BACA JUGA:Kabar Gembira, Lubuk Linggau - Bengkulu Akan Tetap Tersambung Tol, Berikut Info Lengkapnya

“Jadi, untuk mengatasi ke depan persoalan seperti ini, sudah komunikasikan dengan Diskominfo untuk dimasukan data link nya ke BATAM, jadi seperti sistem clouds dan rencana nya nanti kita juga mengajak cloud ini dengan pihak Telkom. Sehingga jika ada kejadian seperti ini kita tida ada persoalan lagi,” ungkapnya 

 

Sebagai antisipasinya, pihaknya juga sudah melakukan koreksi dan sudah memanggil pihak vendor. Sudah berbicara vendor ini kan rumah sakit charitas itu juga sama vendornya dan kita ketahui bersama vendronya ini terbaik se- Sumsel, hanya saja pihaknya tidak mengetahui kenapa mengantam yang pemerintah.

 

“Yang dikhawtirkan, data pasien ini disalahgunakan oleh pihak heckher, mempublis data pasien yang menyakut riwayat Privasi. Untuk itu, kita juga akan melaporkan kasus peretasan ini ke Dirkrimsus Subdit V (Cyber Crime) Polda Sumsel,” imbuhnya.

 

Sekedar informasi, berdasarkan data yang berhasil dihimpun, peretasan data oleh hecker berawal dari. Pada hari minggu, tanggal 8 Januari 2023, pukul 14:16 WIB ada laporan dari dokter IGD RSUD Sekayu ke petugas IT RSUD Sekayu yang sedang berjaga pada saat itu, bahwa mereka tidak dapat mengentri data pasien kedalam SIMRS Avicenna.

BACA JUGA:Polda Sumsel Amankan Pemilik Ladang Ganja di Empat Lawang, Penangkapan Berlangsung dramatis

Petugas IT tersebut pun langsung mengecek pada server apa yang sebenarnya terjadi. Ternyata saat dicek, server tidak berjalan. Kemudian petugas IT tersebut menghubungi petugas IT yang lainnya yang bertanggung jawab sebagai pemegang server, untuk mengecek remote server dan ternyata ada ClearLock yang meminta Password.

 

Pemegang server tersebut menghubungi Petugas IT yang lain, mungkin ada yang membuat password pada server. dan tidak ada yang merasa membuat password pada server.

 

Ka. Unit IT menghubungi Vendor SIMRS menanyakan hal tersebut, namun dari pihak vendor juga tidak ada remote dan mengunakan password pada server SIM RS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: