Mengenal Suku Anak Dalam, Ada di Perbatasan Sumsel dan Jambi

Mengenal Suku Anak Dalam, Ada di Perbatasan Sumsel dan Jambi

Suku anak dalam konon keturunan laskar kerajaan Jambi dan kesultanan Palembang, paska perang menetap di hutan. Tampak tiga warga SAD. foto: zulqarnaen/sumeks.co----

Dilansir dari rimbakita.com Suku Anak Dalam adanya di Sumsel dan Jambi. Sebutannya banyak Suku Kubu, Orang Rimba, atau Orang Ulu.

Pada dasarnya Suku Anak Dalam masih primitif. Mereka belum terlalu disentuh arus modernisasi yang masif saat ini.

BACA JUGA:Cukup Modal KTP 15 Menit Cair, Berikut 4 Rekomendasi Pinjol Legal OJK dengan Bunga Rendah Tenor Panjang

BACA JUGA:H Rhoma Irama Tampil di Lubuk Linggau, Hibur Tamu Acara Resepsi Pernikahan

Hanya saja, hingga saat ini belum ada bukti tertulis mengenai asal-usul Suku Anak Dalam.

Hanya ada tradisi lisan dan cerita dari masyarakat. Pertama, ada yang menyebut nenek moyang mereka adalah Maalau Sesat.

Itu sekelompok orang yang berlaru ke hutan rimba yang ada di Air Hitam, Taman Nasional Bukit Duabelas. Orang Maalau Sesat yang lari tersebut kemudian disebut sebagai Moyang Segayo.

Kemudian, ada juga yang menyebut Suku Anak Dalam berasal dari Pagaruyung. Mereka kemudian mengungsi ke Jambi. Hal itu terlihat dari samanya tradisi dan bahas Suku Anak Dalam dengan Minangkabau. Contoh kesamaannya adalah sistem kekerabatan matrilineal yang ternyata juga digunakan oleh Suku Anak Dalam.

BACA JUGA:Mobil Mewah Mogok di Jalur Busway, Jadi Sorotan Netizen

BACA JUGA:5 Peperangan Rakyat Musi Banyuasin Melawan Jepang

Sedangkan berdasarkan informasi Departemen Sosial RI pada 1990. Sejarah Suku Anak Dalam dimulai 1624 lalu. Saat itu, Kerajaan Jambi dan Kesultanan Palembang tak henti-hentinya bersitegang, padahal keduanya berasal dari rumpun yang sama.

Alhasil, keduanya saling bertempur. Perang itu terjadi di Air Hitam pada 1629. Dari sana, ada sisa-sisa yang masih hidup. Kemudian berdiam di hutan rimba. Lalu, terbagi menjadi dua kelompok.

Departemen Sosial menyebut, keolompok pertama adalah yang memiliki adat istiadat, ciri-ciri fisik dan menggunakan bahasa yang berbeda. Tempat tinggal kedua masyarakat Anak Dalam ini pun berbeda.

Mereka tinggal di hutan belantara Musi Rawas, Sumatera Selatan, berbicara dengan bahasa Melayu. Mereka berkulit kuning dan memiliki ciri fisik seperti ras Mongoloid, hampir sama dengan orang Palembang saat ini. Dipercaya bahwa mereka adalah keturunan dari masyarakat Kesultanan Palembang.

Sementara itu, Suku Anak Dalam yang mendiami kawasan hutan Jambi memiliki ciri fisik rambut ikal, kulit sawo matang, II q dan bentuk mata yang menjorok ke dalam. Kelompok ini tergolong ras Wedoid, yaitu campuran Wedda dan Negrito. Kelompok etnis ini kemungkinan adalah keturunan Kerajaan Jambi. (*/rip)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: