Tol Keramasan-Betung Diprediksi Agustus 2023 Beroperasi Penuh, Begini Progres Terakhir
Ilustrasi tol--
HARIANMUBA.COM,- Ruas tol Kapal Betung tahap II Kramasan - Musilindas - Betung diprediksi akan beroperasi penuh pada Agustus mendatang.
Keberadaan tol Keramasan sampai ke Betung ini sendiri memang sudah lama diharapkan masyarakat.
Keberadaan tol ini diharapkan bisa mengurai kemacetan yang sering terjadi mulai dari wilayah Betung ke Palembang.
"Mudah-mudahan saja keberadaan tol dari betung sampai ke Palembang sudah selesai, karena kami tiap hari harus mengarungi kemacetan khususnya dari Musi Landas hingga ke Palembang," jelas Udin salah satu sopir trevel.
BACA JUGA:Sebelum Mulai Digunakan, Ini Kondisi Terakhir Tol Indralaya - Prabumulih
BACA JUGA:Kabar Terbaru! Pengusaha Asal Palembang, Jadi Korban Mbah Slamet, Ia Dikubur Bersama Kekasihnya
Udin mengungkapkan jika beroperasinya tol tersebut kendaraan yang tujuan jarak jauh tentunya akan masuk ke dalam tol tidak melewati jalan lintas timur.
"Sehingga volume kendaraan di Jalintim ini bisa sedikit berkurang karena sebagian sudah melewati tol," jelasnya.
Dikutip dari laman bpjt.go.id Untuk saat ini sendiri penyelesaian konstruksi Jalan tol Kramasan - Musilindas - Betung yang keseluruhan konstruksinya telah mencapai 58,91%.
Untuk Tahap II terbagi menjadi Seksi 2 Kramasan - Musilindas (24,90 Km) saat ini progres konstruksinya mencapai 73,81%, dan Seksi 3 Musilindas - Betung (44,29 Km) saat ini progres konstruksinya juga mencapai 43,09% yang ditargetkan keseluruhannya selesai konstruksi pada Agustus 2023 mendatang.
BACA JUGA:Cegah Tabrak Tiang Jembatan, Dishub Muba Dirikan Pos Pandu di Bawah Jembatan Lalan
BACA JUGA:Heboh di Lubuk Linggau, Video Wanita Diduga Istri TNI Labrak Suami dan Pelakor
Saat ini untuk prioritas konstruksi Jalan Tol Kapalbetung adalah pada segmen SS Sungai Rengas (Sta 63+000) sampai SS Pangkalan Balai (Sta 96+000) sepanjang 33 km yang ditargetkan selesai pada bulan Juli 2023.
"Untuk penyelesaian akses SS Sungai Rengas menggunakan konstruksi Cakar Ayam Modified (CAM), dimana metode ini dapat meminimalisir penurunan badan setempat dan meningkatkan tahanan terhadap gesekan antara kendaraan dengan perkerasan sehingga struktur yang dikembangkan nantinya bisa menahan beban yang lebih berat," ujar Kepala BPJT Danang Parikesit saat melakukan kunjungan ke lokasi proyek beberapa waktu lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: