Sejarah dan Peradaban Masyarakat Suku Musi Banyuasin

Suku asli Kabupaten Musi Banyuasin --Palpres.com
Bahasa Musi termasuk rumpun bahasa Malayu yang mempunyai ciri-ciri menggunakan bunyi huruf e pada akhir kata, misalnya “kemana menjadi kemane”. Selain dipakai oleh orang Musi di kabupaten ini, bahasa Musi juga digunakan oleh orang Musi yang berdiam di Kabupaten Musi Rawas.
BACA JUGA:Miris, Ayah di Empat Lawang Meninggal, Dibunuh Anak Kandung Sendiri
Menurut penelitian wilayah asal bahasa Musi ialah di Kabupaten Banyuasin, terutama di Kecamatan Sekayu, Babat, Toman, Banyu Lincir, Sunhai Lilin dan Banyuasin Tiga.
Mata Pencaharian Suku Musi Banyuasin
Mata pencaharian pokoknya ialah bertani di sawah dan ladang. Diperkirakan sekitar 95.330 hektar tanah di Kabupaten Musi Banyuasin merupakan lahan persawahan dan perladangan. Hasil pertaniannya ialah padi dan berbagai buah-buahan, seperti duku, rambutan, manggis, jambu mete, dan durian.
Di beberapa daerah penduduk juga bekerja sebagai buruh di perkebunan kelapa sawit dan karet atau perusahaan tambang minyak bumi.
Pekerjaan lainnya ialah menangkap ikan di sungai. Di kecamatan Banyuasin II terdapat perusahaan pembuat kerupuk udang dan ikan. Hasil hutan dari daerah ini meliputi berbagai jenis kayu, seperti kayu unglen, tembesa, petangan, medang dan meranti.
Sistem Kekerabatan Suku Musi Banyuasin
Dari bentuk keluarga-keluarga batih yang terdapat di dalam masyarakat, orang Musi boleh dikatakan cenderung menjalan prinsip keturunan patrilineal. Dalam tata cara perkawinannya pun dikenal upacara yang disebut “melerai pengantin” yaitu “mengarak pengantin” dari rumah mempelai wanita ke rumah mempelai pria.
Tetapi kini tidak sedikit keluarga yang mengakui garis keturunan dari kedua belah pihak. Adat menetap sesudah menikahnya pun kini kebanyakan disesuaikan dengan keinginan masing-masing atau sesuai perjanjian sebelum menikah.
BACA JUGA:Dua langkah Ini Dilakukan BKN, Isi Kekosongan Formasi PPPK 2023
Seorang ayah bertindak sebagai kepala keluarga yang bertanggung jawab atas kelangsungan hidup keluarganya. Ia bertugas mengatur dan memimpin musyawarah dalam memecahkan persoalan dalam rumah tangga.
Kaum perempuan bertugas mengatur rumah tangga, misalnya menjaga anak, memasak makanan untuk keluarga dsb.
Agama dan Kepercayaan Suku Musi Banyuasin
Sekarang orang Musi Banyuasin dikenal sebagai pemeluk agama Islam. Walaupun demikian, pengaruh kepercayaan tradisional masih terlihat dalam kehidupan sehari-hari.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: