Unik! Kesenian Dari Musi Banyuasin Ini, Antara Musik dan Syair Tidak Pernah Bertemu

Unik! Kesenian Dari Musi Banyuasin Ini, Antara Musik dan Syair Tidak Pernah Bertemu

Penampilan Senjang saat festival Randik--Facebook

Seni senjang pertama kali dipopulerkan oleh masyarakat kecamatan Sungai Keruh, Musi Banyuasin, yang kemudian berkembang ke Desa Mangun Jaya, Kecamatan Babat Toman, Desa Ngunang, Desa Nganti, Kecamatan Sanga, hingga terus ke Sekayu.

BACA JUGA:Koramil 401-01 Sungai Lilin Gelar Senam Bersama Sekaligus Halal Bihalal, Diikuti Oleh Forkopimcam 3 Kecamatan

Irama Senjang dari tiap-tiap Kecamatan tersebut tidaklah sama. Meski media penyampaian yang digunakan dalam tradisi itu adalah bahasa Musi, irama senjang tidak sama dan turut bergantung pada logat daerahnya masing-masing.

 

Senjang memiliki banyak fungsi, selain dapat menjadi media untuk menyampaikan nasihat dengan cara yang unik dan menghibur, Senjang juga dapat dijadikan wadah sebagai alat kontrol sosial maupun politik. Uniknya, penampilan senjang selalu diawali dengan permohonan izin dan maaf dan diakhiri pula dengan permohonan pamit dan maaf oleh pesenjang. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: