Pemutakhiran Data Keluarga BKKBN, Dimanfaatkan Untuk Bedah Rumah dan Bahan Pangan Keluarga Berisiko Stunting

Pemutakhiran Data Keluarga BKKBN, Dimanfaatkan Untuk Bedah Rumah dan Bahan Pangan Keluarga Berisiko Stunting

Dr. (H.C) dr. Hasto Wardoyo, Sp.O.G (K) --

HARIANMUBA.COM,- Pemutakhiran Data Keluarga BKKBN, Dimanfaatkan Untuk Bedah Rumah dan Bahan pangan Keluarga Berisiko Stunting.

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menyebutkan ada enam Kementerian dan Lembaga yang telah memanfaatkan hasil Pemutakhiran Pendataan Keluarga.

Selain untuk meningkatkan akurasi dan kualitas data pensasaran Program Pembangunan Keluarga, Kependudukan, dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana).

Percepatan Penurunan Stunting serta Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem.

BACA JUGA:Profil Lengkap Aryanto Misel Si Penemu Nikuba, Alat Pengubah Air Jadi Bahan Bakar

BACA JUGA:Tiga Nama Sudah Diajukan Jadi Walikota Palembang, Salah Satunya Sekda Ratu Dewa

Hasil Pemutakhiran Pendataan Keluarga juga dimanfaatkan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) atau program Bedah Rumah. 

Badan Pangan Nasional juga memanfaatkan hasil Pemutakhiran Pendataan Keluarga ini untuk bantuan pemberian Bahan Pangan.

Nahan pangan tersebut terdiri dari Telur dan daging ayam kepada keluarga berisiko stunting melalui Program Penyaluran Cadangan Pangan Pemerintah.

Kepala BKKBN Dr. (H.C) dr. Hasto Wardoyo, Sp.O.G (K) pada Senin (10/07/2023) mengatakan pada 2023 merupakan tahun kedua dilakukannya pemutakhiran terhadap data hasil Pendataan Keluarga Tahun 2021 (PK-21), berhasil memetakan sebanyak 68 juta keluarga Indonesia secara by name by address. 

BACA JUGA:Masih Banyak Truk Bawa Sawit Tanpa Jaring Pengaman, Dikeluhkan Pengguna jalan

BACA JUGA:Selain Usul Nama, Pemkab Juga Usul Penambahan Pintu Tol di Muba, Berikut Lokasinya

“Tahun ini, target pemutakhiran data keluarga dilakukan terhadap 15,5 juta keluarga pada 13.611 desa atau kelurahan yang menjadi wilayah pemutakhiran dengan melibatkan 101.629 kader pendata,” kata Hasto dalam araha pada Apel Disiplin ASN Senin Pagi di kantor BKKBN.

Dalam program percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem dan percepatan penurunan stunting, data hasil Pendataan Keluarga dan pemutakhirannya, menurut Hasto dimanfaatkan oleh pemerintah daerah (provinsi dan kabupaten/kota), pemerintah desa, swasta, perguruan tinggi serta pemangku kepentingan lainnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: