Kisah Legenda Anak Durhaka Pada Ibu, Nomor 3 Ada di Sumatera Selatan

Kisah Legenda Anak Durhaka Pada Ibu, Nomor 3 Ada di Sumatera Selatan

Tanampo tahah yang bisa dimakan sumber : infosekayu.com--

 

Batunya, yang berbentuk seperti seorang gadis yang menangis, ditempatkan di sebuah tempat yang terlihat oleh semua orang. Batu tersebut menjadi peringatan bagi semua orang tentang akibat dari sikap sombong dan perilaku durhaka pada ibu.

 

Dari waktu ke waktu, ketika hujan turun, air mata mengalir dari mata batu itu, seperti pengingat terhadap pelajaran moral yang dalam dari kisah ini. Ibu yang pernah ia abaikan, kini menjadi lambang pengajaran bagi generasi berikutnya tentang pentingnya menghormati dan menghargai orang tua.

 

3. Asal-usul Tanampo

Ada sebuah legenda, tentang tanah yang bisa dimakan dan berkhasiat sebagai obat-obatan. Tanah ini terdapat di Desa Telukkijing II, Kecamatan Lais, Kabupaten Musi Banyuasin (Muba).

BACA JUGA:Ini Panjang Tol Trans Sumatera Yang Sudah Dibangun Hutama Karya, Ada Yang Operasional dan Masih Kontruksi

Cerita asal muasal tanah ini hampir sama dengan Malin Kundang di Sumatera Barat. Dahulu kala, konon ada seorang pemuda bernama Dempo Awang yang durhaka pada ibunya. 

 

Ia disumpahi Ibunya sehingga kapalnya karam di Sungai Musi dan bekal bahan pokok seperti beras, ketan, gandum tenggelam hingga kemudian menjadi Tanampo tersebut.

 

Sesuatu yang diluar nalar fikiran manusia, tapi ini memang terjadi.

 

Kabupaten Musi Banyuasin atau Muba sungguh kaya raya hasil buminya. Namun ada yang lain, khususnya di Kecamatan Lais, tepatnya di Desa Teluk Kijing II.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: