Kapolres Muba Himbau Pengusaha Masakan Minyak Sukarela Tutup Operasinya, Jika Ngeyel Akan Ditindak Tegas

Kapolres Muba Himbau Pengusaha Masakan Minyak Sukarela Tutup Operasinya, Jika Ngeyel Akan Ditindak Tegas

Pembongkaran salah satu tempat masakan minyak di wilayah Muba--

HARIANMUBA.COM,- Kapolres Muba Himbau Pengusaha Masakan Minyak Sukarela Tutup Operasinya, Jika Ngeyel Akan Ditindak Tegas.

Kepolisian Resor Musi Banyuasin (Muba) telah mengeluarkan peringatan tegas kepada para pelaku ilegal refinery atau tempat masakan minyak ilegal.

Himbauan tersebut yakni agar pelaku tempat masakan minyak menutup sendiri tempat operasinya.

Pernyataan ini muncul sebagai bagian dari upaya penindakan yang lebih tegas terhadap kegiatan ilegal yang merusak lingkungan dan mengancam kesehatan masyarakat.

BACA JUGA:Jika Pembangunan Tol Selesai, Ini Perkiraan Waktu Tempuh Probolinggo-Banyuwangi

BACA JUGA:Rampungnya 2 Ruas Tol Trans Sumatera, Perjalanan Padang Pekanbaru Semakin Singkat

“Kita telah mengidentifikasi sejumlah lokasi ilegal refinery di wilayahnya dan mengawasi aktivitas mereka secara ketat,” jelas Kapolres Musi Banyuasin, AKBP Imam Syafii, SIK MSi, didampingi Kasat Reskrim, AKP Morris Widhi Harto SIK.

Kapolres mengungkapkan pihaknya memberikan kesempatan kepada para pelaku ilegal refinery untuk menutup operasinya secara sukarela.

Menurut Kapolres jika memang masih ada yang ngeyel maka pihaknya siap mengambil tindakan tegas.

“Ini adalah tindakan yang bijaksana karena kami memiliki data yang kuat tentang kegiatan ilegal ini dan siap untuk mengambil tindakan tegas jika diperlukan,” tegasnya

BACA JUGA:Harga Beras di Muba Terus Naik, Warga dan Pelaku UMKM Resah Dengan Kondisi Ini

BACA JUGA:Ingin Ajukan Pinjol, Berikut Daftar Pinjol Resmi dan Berizin OJK

Kapolres menekankan dampak negatif dari ilegal refinery terhadap lingkungan dan kesehatan masyarakat setempat.

“Pabrik-pabrik ilegal ini seringkali menggunakan metode pengolahan yang tidak aman dan merusak lingkungan sekitarnya, termasuk mengkontaminasi air dan udara dengan limbah berbahaya,” ujarnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: