Kisah Memilukan Atlet Pencaksilat Asal Muba, Meninggal Saat TC Popnas, Tak Ada Perhatian Dari Pemprov Sumsel

"Saat di rumah sakit tidak ada penanganan ekfktif, sedangkan anaknya tidak sadarkan diri. Akhirnya saya minta paksa anak saya dibawa ke RS Siloam, kemudian masih kurang merasa puas, dibawa ke RSMH Palembang,” jelasnya 

Nazarudin cukup menyesalkan karena Administrasi di RS Sloam terkesan semua biaya di beban sama orang tua, ia pun mempertanyakan dimana tanggung jawab pemerintah provinsi.

BACA JUGA:Atlet Muba Sudah Berhasil Kumpulkan 39 Medali Emas, Salip Peringkat Tuan Rumah

BACA JUGA:Ngantuk Saat Mengemudi di Jalan Tol Sangat Berbahaya, Berikut Tips Makanan penghilang Ngantuk

"Untung saja, saya menghubungi pak Alpian anggota DPRD Muba, beliaulah yang membantu membayar administrasi di RS Sloam," terangnya.

Ia menyebutkan jika dari perwakilan Dispopar Muba hanya membantu uang sebesar Rp 2,5 juta.

"Sampai sekarang kami sebagai keluarga Almarhum, tidak ada sama sekali penghargaan dari pihak Provinsi Sumsel sebagai penyelenggara, tidak ada satupun yang datang saat anak saya meninggal," imbuhnya.

Nazarudin mengungkapkan apabila tidak ada sama sekali penghargaan, saya melaporkan hal ini kepada pihak yang berwajib. 

BACA JUGA:Hari Pertama Perlombaan, Tim Panahan Muba Raih 3 Emas dan 2 Perunggu

BACA JUGA:Update Terbaru Progres Kontruksi Tol Probolinggo - Banyuwangi, Ditargetkan Selesai Tahun 2024

"Ya, nanti kami akan melaporkan ke pihak Polda Sumatera Selatan," tegasnya.

Nazarudin mengungkapkan berhasil meraih beberapa medali.

"Anak saya pernah mendapatkan Medali Emas di ajang Kejuaraan Stie oven Jakarta dan Popda Provinsi dan Medali Perak kejuaraan nasional Kapolri Cap," jelas Nazarudin orang tua dari almarhum 

Anggota DPRD Muba, Alpian dari komisi 1, mengungkapkan prihatin atas kejadian menimpa almarhum Fathurahman.

BACA JUGA:Tak Perlu Jauh Bikin Paspor, Kini Muba Miliki Kantor Imigrasi

Sumber: