2 Ruas tol Trans Sumatera Ini Disiapkan Jalur Khusus Satwa, Ini Tujuan nya

2 Ruas tol Trans Sumatera Ini Disiapkan Jalur Khusus Satwa, Ini Tujuan nya

Ruas tol trans sumatera--

“Penyuluhan tersebut penting dilakukan mengingat kejadian ini tidak hanya merugikan pengguna jalan ataupun pengelola tol, tapi juga merugikan pemilik hewan itu sendiri," jelasnya.

"Dikarenakan sesuai Pasal 1368 KUH Perdata disebutkan bahwa pemilik hewan harus bertanggung jawab atas kerugian yang disebabkan oleh hewan tersebut apabila mengakibatkan kerugian atau kecelakaan, baik hewan tersebut berada dalam pengawasannya maupun hewan tersesat atau terlepas dari pengawasannya,” tambah Tjahjo.

BACA JUGA:Polres Muba Gelar Latihan Pra Operasi Pengamanan TPS

BACA JUGA:Jangan Sembarangan Konsumsi Amoxicillin, Yuk Kenali Bagaimana Efek Sampingnya Pada Kesehatan

Sebagai tambahan informasi, pemantauan aktivitas serta kondisi pagar pembatas dilakukan oleh petugas patroli, keamanan dan tata tertib (kamtib) jalan tol serta bekerjasama dengan Bawah Kendali Operasi (BKO) Brimob termasuk dalam penangkapan perusakan ataupun pencurian pagar pembatas jalan utama.

Seperti yang telah dilakukan di Tol Terbanggi Besar - Pematang Panggang - Kayu Agung, Tol Palembang-Indralaya, Tol Bengkulu-Taba Penanjung, Tol Pekanbaru - Dumai & Tol Sigli - Banda Aceh.

Hutama Karya juga menghimbau pengguna jalan tol yang melihat hewan ternak/hewan liar masuk ke jalan tol untuk tidak panik dan segera menurunkan kecepatan berkendara secara perlahan.

"Tidak membunyikan klakson karena akan membuat hewan terkejut dan panik, mengamankan diri dengan menepi ke jalur kiri dan kembali melanjutkan perjalanan jika keadaan terlihat sudah aman serta menghubungi call center jalan tol terdekat untuk melaporkan kejadian tersebut petugas tol.” tutup Tjahjo Purnomo.

BACA JUGA:Tol Trans Sumatera Diprediksi Tetap Nyambung Sampai Provinsi Riau, Berikut Penjelasannya

BACA JUGA:Rekomendasi 7 Obat Batuk Pilek yang Aman Buat Ibu Hamil

Rusdi, yang merupakan penjaga hewan ternak di sekitar Tol Pekanbaru - Dumai mengatakan bahwa biasanya petugas tol setiap sebulan sekali mengadakan sosialisasi kepada masyarakat terkait himbauan hewan masuk tol tersebut.

“Semenjak ada penyuluhan ini jadi lebih paham lagi sih mengenai aturannya, penjagaan juga jadi kami perketat, karena lebih sadar bahaya dan lumayan untuk ganti ruginya, biasanya sore sudah kami giring masuk kembali ke kandang agar lebih aman," jelasnya.

"Kalau untuk pagar pembatas jalannya sendiri sih sudah dipasang oleh pihak pengelola tol," jelasnya.

Rusdi menjelaskan kejadian hewan menerobos biasanya terjadi kalau situasi yang tidak terkendali misalnya pas musim kawin terus kebutuhan mereka tidak terpenuhi, tingkat agresivitas jadi lebih tinggi.

BACA JUGA:Gagal Tersambung Tol Trans Sumatera, Ini Tanggapan Gubernur Bengkulu

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: