SISKA: Strategi Inovatif Integrasi Sawit-Sapi untuk Peningkatan Ekonomi dan Lingkungan

Integrasi Perkebunan Sawit dan Peternakan Sapi --
Seperti metode lainnya, sapi siap potong, induk, dan bakalan juga disediakan. Dengan cara ini, lahan perkebunan dimanfaatkan secara optimal untuk kegiatan peternakan sapi potong.
Dengan luas perkebunan kelapa sawit di Indonesia mencapai 16,38 juta hektar, implementasi SISKA memiliki potensi besar.
BACA JUGA:Sering Alami Nyeri Perut? Jangan Sepelekan, Bisa Jadi Gejala Penyakit Ini
Dengan asumsi setiap 3 hektar lahan dapat menampung 1 unit ternak sapi, potensi lahan perkebunan dapat menampung sekitar 2,73 juta ternak sapi potong.
Penerapan SISKA tidak hanya menciptakan pola usaha peternakan sapi potong zero limbah, tetapi juga memberikan dampak positif terhadap nilai ekonomi produk perkebunan.
Selain itu, SISKA membantu mengurangi biaya herbisida dan pupuk, meningkatkan produksi Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit, serta memberdayakan masyarakat di sekitar perkebunan.
Penerapan SISKA bukan hanya sebatas integrasi usaha, melainkan langkah strategis dalam mendukung keberlanjutan sektor pertanian dan peternakan di Indonesia.
BACA JUGA:Ada 13 Jalan Tol Baru Beroperasi di Tahun 2023, 6 Diantaranya Tol Trans Sumatera, Berikut Daftarnya
Inovasi ini memperkuat sinergi antara sektor perkebunan dan peternakan, menciptakan model usaha yang berkelanjutan dan mendukung pertumbuhan ekonomi lokal.(*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: