SISKA: Strategi Inovatif Integrasi Sawit-Sapi untuk Peningkatan Ekonomi dan Lingkungan
![SISKA: Strategi Inovatif Integrasi Sawit-Sapi untuk Peningkatan Ekonomi dan Lingkungan](https://harianmuba.disway.id/upload/409354b4fa2d58b3e2233e4ced15460a.jpg)
Integrasi Perkebunan Sawit dan Peternakan Sapi --
HARIANMUBA.COM- Seiring dengan semakin berkembangnya sektor pertanian di Indonesia, penerapan kebijakan seperti Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) Nomor 105 Tahun 2014 tentang Integrasi Usaha Perkebunan Kelapa Sawit dengan Usaha Budidaya Sapi Potong (SISKA) menjadi langkah inovatif.
Integrasi ini bertujuan untuk mengoptimalkan pemanfaatan lahan perkebunan kelapa sawit dengan kegiatan budidaya sapi potong.
Terdapat tiga kelompok budidaya yang dapat diterapkan sesuai dengan kondisi lahan dan kebutuhan peternak.
BACA JUGA:Ditargetkan Dibuka Fungsional Saat Lebaran 2024, Disinilah Lokasi Rest Area Tol Padang Sicincin
1. Cara Intensif
Metode ini melibatkan pemanfaatan by-product kelapa sawit, penempatan kandang di sekitar kebun, penggemukan sapi, dan penyediaan sapi siap potong.
Dengan cara ini, dapat diperoleh manfaat ganda dari lahan perkebunan, meningkatkan nilai ekonomi, dan menciptakan pola usaha yang efisien.
2. Semi-Intensif
Penerapan metode semi-intensif melibatkan pemanfaatan by-product kelapa sawit dan vegetasi antar sawit.
Kandang ditempatkan di sekitar kebun dengan menerapkan kombinasi penggembalaan dan pemeliharaan di kandang.
BACA JUGA:Sering Alami Nyeri Perut? Jangan Sepelekan, Bisa Jadi Gejala Penyakit Ini
Sapi siap potong, induk, dan bakalan juga disediakan, memberikan kesempatan untuk pengelolaan yang lebih terstruktur.
3. Cara Extensif
Metode ini mencakup pemanfaatan by-product kelapa sawit dan vegetasi antar sawit. Kandang dan drafting yard diterapkan dengan penuh penggembalaan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: