Kemendes dan BKKBN Sepakat Sinkronisasikan Program, Percepan Penurunan Angka Stunting

Kemendes dan BKKBN Sepakat Sinkronisasikan Program, Percepan Penurunan Angka Stunting

Kemendes dan BKKBN Sepakat Sinkronisasikan Program, Percepan Penurunan Angka Stunting--

HARIANMUBA.COM,- Kemendes dan BKKBN Sepakat Sinkronisasikan Program, Percepan Penurunan Angka Stunting.

Program percepatan penurunan stunting saat ini terus dilakukan oleh pemerintah.

Salah satunya adalah dilakukan oleh  Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) bersama dengan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).

Mereka bersepakat sinkronisasikan program dan kegiatan percepatan penurunan stunting dan penguatan program pembangunan keluarga, kependudukan dan keluarga berencana.

BACA JUGA:Layanan Top Up Tunai Dipintu Tol Ditiadakan, Pengendara Diminta Cek Saldo Sebelum Masuk Tol Sigli - Banda Aceh

BACA JUGA:Ini Prediksi Puncak Arus Mudik Nataru di Tol Trans Sumatera, Berbagai Persiapan Terus Dilakukan

Kesepakatan antar kementerian/lembaga tersebut tertuang dalam Kesepahaman Bersama tentang Sinergitas dan Implementasi Program Percepatan Penurunan Stunting dan Program Pembangunan Keluarga, Kependudukan, dan Keluarga Berencana di Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi yang ditandatangani oleh kedua belah pihak di Gedung Kantor BKKBN, Jakarta, Senin (27/11).

Penandatangan dilakukan oleh Dirjen PPKTrans Kemendes PDTT Danton Ginting Munthe dan Deputi Bidang Advokasi, Penggerakan dan Informasi (Adpin) BKKBN Sukaryo Teguh Santoso yang disaksikan Kepala BKKBN Hasto Wardoyo.

Sambutan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar yang dibacakan Dirjen Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Transmigrasi (PPKtrans) Kemendes PDTT Danton Ginting Munthe menyampaikan terdapat 373.900 bayi berstatus stunting di desa yang tersebar diseluruh indonesia.

"Bayi usia 0-59 bulan di desa berjumlah 6.428.040 jiwa. Sebanyak 5.616.211 bayi berstatus gizi normal, 307.784 bayi berstatus gizi kurang, 130.145 bayi berstatus gizi buruk, dan 373.900 bayi berstatus stunting," kata Danton Ginting Munthe.

BACA JUGA:Muba Optimis Desa Bailangu Bisa Masuk 10 Besar Nominasi Desa Cantik

BACA JUGA:Perubahan Batas Usia Pensiun PNS Menurut UU Nomor 20 Tahun 2023, Penyesuaian Terbaru dari Presiden Jokowi

Lebih lanjut, Danton menyebutkan sebanyak 5.135.103 jiwa terpantau tumbuh kembang di posyandu maupun fasilitas kesehatan lainnya.

Selanjutnya 2.985.393 jiwa mengikuti kegiatan BKB/PAUD, 1.506.733 jiwa mendapatkan tambahan asupan gizi berikut konseling gizi, dan 4.294.976 jiwa telah mendapatkan imunisasi dasar lengkap.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: