Momen Libur Nataru, Jalinteng Sekayu - Lubuk Linggau Sepi Kendaraan

Momen Libur Nataru, Jalinteng Sekayu - Lubuk Linggau Sepi Kendaraan

Kendaraan yang melintas di Jalinteng Sekayu Lubuk Linggau dimomen libur nataru cukup sepi--

HARIANMUBA.COM,- Momen Libur Nataru, Jalinteng Sekayu - Lubuk Linggau Sepi Kendaraan.

Meski puncak arus mudik Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 diprediksi terjadi pada Senin malam 25 Desember 2023. 

Namun yang terjadi para pemudik yang melintas di Jalan Lintas Tengan (Jalinteng) Kabupaten Musi Banyuasin, Kecamatan Sanga Desa terpantau masih minim. 

Pantauan dilapangan kemarin dalam satu jam rata-rata hanya ada sekitar dua hingga tiga mobil pemudik yang melakukan perjalanan baik itu menuju kota Palembang atau pun sebaliknya mengarah ke Provinsi Bengkulu.

BACA JUGA:Antrian SPBU di Jalan Merdeka Sekayu, Setiap Hari Sebabkan Kemacetan, Ini Kata Kasatlantas Polres Muba

BACA JUGA:Es Serut Timun Jeruk Nipis, Menyegarkan dan Bermanfaat Menurunkan Kolestrol, Begini Resep dan Cara Membuatnya

“Memang masih sedikit pemudik yang melintas. Dalam dua hari ini terlihat mobil-mobil yang kemungkinan para pemudik Natal dan Tahun Baru yang melakukan perjalan," ungkap Jasmadi (48) warga kelurahan Ngulak 1 yang rumahnya berada di pinggir Jalinteng.

"Soalnya pada bagian atas mobilnya kelihatan membawa banyak barang. Kalau saya hitung dalam satu jam itu sekitar 2 sampai 4 mobil,” tambahnya.

Hal yang sama juga dibenarkan oleh Yan (46) Kernet Bus jurusan Palembang- Sanga Desa menurutnya para pemudik Nataru yang melintas di Jalinteng tidak seramai seperti arus mudik yang ada di Jalintim 

“Ya, kalau pemudik natal ini tidak seramai pemudik Idul Fitri. Namun kalau untuk penumpang Bus alhamdulillah tetap ramai, sebab sekarang juga bertepatan dengan libur akhir semester," katanya.

BACA JUGA:Guru yang Lulus PPPK Keluhkan Belum Bisa Isi Daftar Riwayat Hidup, Ini Penjelasan BKN

BACA JUGA:Malam Pergantian Tahun, Jembatan Ampera dan BKB Ditutup 3 Jam

Walaupan penumpang dalam kondisi ramai menurutnya untuk ongkos angkutan tidak mengalami perubahan sama sekali.

“Ongkos masih tetap Rp 70 ribu perorang kalau ke Sanga Desa, atau Rp 50 ribu kalau ke Sekayu. Kita para penggiat jasa angkutan ini tidak mengambil kesempatan dalam kesempitan, meskipun penumpang ramai ongkos tidak kita naikan,” tukasnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: