Tol Binjai Pangkalan Brandan Jadi Pilot Project Penerapan Green Construction

Tol Binjai Pangkalan Brandan Jadi Pilot Project Penerapan Green Construction

Tol Binjai Pangkalan Brandan--

Penghijauan dengan penanaman jenis pohon berkayu seperti Mahoni juga dilakukan oleh HKI di sepanjang lereng jalan tol, interchange, kantor proyek dan kantor pengelola. 

Selain daunnya yang berfungsi mengurangi polusi udara, akar pohon berkayu tersebut bermanfaat sebagai proteksi lereng dari longsoran serta meningkatkan persediaan air tanah. 

BACA JUGA:Malam Pergantian Tahun, LRT Palembang Akan Beroperasi Hingga Jam 2 Dinihari

BACA JUGA:Wajib Diperhatikan, 8 Makanan Ini Perlu Dihindari Makan Bersamaan Dengan Buah Durian

Tanaman perdu berbunga seperti bugenvil, bunga raya, nusa indah juga ditanam di sepanjang akses masuk gerbang tol, interchange, dan kantor pengelola yang berfungsi menambah keindahan jalan tol.

Untuk memenuhi aspek kesehatan dan kenyamanan, HKI melakukan uji kualitas lingkungan secara berkala meliputi pengukuran tingkat kebisingan dan getaran serta kualitas air permukaan dan kualitas udara di sekitar lokasi konstruksi, menyediakan area terbuka hijau, menangani debu selama proses mobilisasi, serta menggunakan peralatan konstruksi yang memenuhi nilai ambang batas emisi. 

Dari sisi manajemen lingkungan, HKI menyediakan infrastruktur pengelolaan limbah cair dan padat baik di lokasi kantor proyek, area pekerjaan, maupun kantor pengelola yang diserahterimakan. 

Selain itu, disediakan pula sistem drainase temporer di area pekerjaan maupun pemeliharaan serta sistem drainase di mainroad serta kantor pengelola Stabat.

BACA JUGA:Lowongan Kerja PT Cakrawala Dinamika Energi, Ada 8 Posisi, Peluang Karier di Dunia Pertambangan Batu Bara

BACA JUGA:Tahun 2024, Muba Groundbreaking Pabrik Minyak Goreng

Pembangunan Jalan Tol Binjai – Pangkalan Brandan juga mempertimbangkan aspek sumber dan siklus material. 

Pada pembangunan Tol Binjai-Pangkalan Brandan, HKI memanfaatkan material lokal sebanyak 15% dan menggunakan material prefabrikasi sebanyak 26% untuk mencegah timbulnya waste. 

Dalam pengelolaan material dan waste, HKI menerapkan prinsip reuse dengan memanfaatkan material hasil galian tanah. Material tanah yang masih dapat dipakai akan dibawa ke lokasi pekerjaan timbunan. 

Selain itu, pemanfaatan sisa steel pipe untuk modifikasi spun pile juga menjadi salah satu implementasi recycle dalam pelaksanaan green construction.

BACA JUGA:Sudah Mulai Dicor, Perbaikan Jembatan Penghubung Jalintim Palembang - Jambi Molor Dari Target

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: